TEMPO Interaktif, Jakarta - Situs mikroblogging Twitter akan mengumumkan fitur baru pada Konferensi Twitter bulan April mendatang. Fitur yang diberi nama Annotation itu memungkinkan para pengguna Twitter dan tentunya Twitter itu sendiri untuk menambahkan informasi pada teksnya.
Di dalam teks singkat dengan 140 karakter itu akan terselip seperti string teks, URL, tag lokasi atau bit data - tanpa mengurangi jumlah karakternya. Annotation menjadi salah satu program periklanan yang disebut Promoted Tweets.
Pengembang dan programmer seperti RSS Dave Winer telah mempromosikan ide metadata Twitter untuk beberapa waktu. Winer menjelaskan "tambahan informasi" ini dapat meningkatkan layanan kepada pengguna khususnya jika mencantumkan informasi yang relevan, misalnya link apapun termasuk dari dalam Twitter sendiri.
Winer menjelaskan, metadata juga dapat memunculkan data berdasarkan hasil tafsiran, pelacakan diskusi antara pengguna tertentu atau topik tertentu. Keterangan seperti itu akan bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan informasi mengenai film, review restoran, dan musik.
Namun seorang advokat Google, Chris Messina mengingatkan Twitter harus mengelola fitur barunya itu dengan baik. Jika sesuai dengan fungsinya, maka Annotation itu dapat membawa manfaat yang besar, namun jika tidak fitur itu hanya menjadi wadah iklan atau menjadi alat para pengiklan yang ingin mengetahui perilaku pengguna.
Gigaom|Rini K
Berita terkait
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
6 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
13 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
13 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
25 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
29 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
29 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
33 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024
36 hari lalu
Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.
Baca SelengkapnyaKominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital
46 hari lalu
Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.
Baca SelengkapnyaDewan Pers Segera Bentuk Komite untuk Jalankan Perpres Publisher Rights
59 hari lalu
Dewan Pers akan segera membentuk komite untuk mengawasi jalannya Peraturan Presiden atau Perpres Publisher Rights.
Baca Selengkapnya