Mengefisienkan Energi dengan Konsep EcoStruxure

Reporter

Editor

Kamis, 24 Juni 2010 16:46 WIB

designbuildersllc.com
TEMPO Interaktif, Jakarta - Penghematan energi memang telah menjadi isu global saat ini. Banyak negara ramai-ramai megeluarkan kebijakan penghematan energi. Berbagai kalangan juga sibuk mencari cara untuk mengirit sumber daya alam yang menjadi sumber energi.

Tak terkecuali Schneider Electric. Perusahaan yang bergerak di bidang manajemen energi itu, kini sedang menyiapkan sebuah konsep baru untuk mengefisienkan penggunaan energi. Konsep bernama "EcoStruxure" ini akan mengelola penggunaan energi, dalam hal ini listrik, dengan cara mengintegrasikan unit-unit yang menggunakan listrik.

Konsep ini akan ditawarkan pada sektor-sektor yang menjadi konsumen listrik terbesar di dunia saat ini. Yakni infrastruktur, industri, data center, gedung (building) dan rumah tangga (residential).

"Sektor-sektor ini mengambil porsi hingga 72 persen penggunaan energi di seluruh dunia," kata Riyanto Mashan, Country President PT Schneider Indonesia, dalam bincang-bincang dengan beberapa jurnalis teknologi di Jakarta hari ini.

Gambaran konsep EcoStruxure adalah begini: Unit-unit pemakaian listrik tersebut diintegrasikan melalui internet protocol (IP), sehingga penggunaan listrik bisa terkontrol. Seorang pemimpin perusahaan yang memiliki banyak pabrik di banyak kota, misalnya. Dari manapun, lewat layar besar atau komputer jinjingnya, dia bisa memantau pemakaian energi di pabrik-pabriknya. "Dia bisa melihat di bagian mana terjadi pemborosan, sehingga bisa segera diambil tindakan untuk menghemat," ujarnya.

Solusi ini juga memungkinkan pengguna atau pengelola perusahaan untuk mencari tahu penggunaan listrik dari waktu ke waktu, sampai ke unit-unit terkecil sekalipun. Misalnya di sebuah pabrik minuman ringan. Dengan EcoStruxure ini, bahkan bisa dicari tahu berapa banyak listrik yang digunakan untuk memproduksi setiap botol minumannya. "Hanya dengan mengklik-klik saja lewat layar komputer."

Schneider Electric memang tidak cuma menawarkan solusi pengelolaan energi. Tapi juga memproduksi perangkat-perangkat teknologi yang secara langsung akan menghemat listrik pada sebuah mesin atau alat elektronik. Seperti teknologi variable speed drive yang akan mengefisienkan alat listrik terutama pada saat dihidupkan dan dimatikan (on/off).

Sebuah perangkat elektronik seperti kipas angin atau pendingin ruangan (AC), kata Riyanto, mengkonsumsi listrik cukup banyak ketika pertama kali dihidupkan. Nah, teknologi inilah yang akan menghemat energi di saat on/off tadi. "Penghematannya bisa mencapai 25 hingga 30 persen," katanya.

Solusi EcoStruxure ini juga bersifat terbuka (open architecture), sehingga bisa mengintegrasikan perangkat elektronik apapun dari berbagai merek, asalkan memakai internet protocol. "Karena EcoStruxure ini basisnya adalah IP," ujar pria berusia 46 tahun ini.

Dengan EcoStruxure, berbagai sektor pengguna listrik terbesar tadi bisa menghemat listrik secara signifikan. Sektor industri dan infrastruktur misalnya, bisa menghemat listrik hingga 15 persen. Data center mencapai 30 persen, building 20 persen dan rumah tinggal 15 persen.

Namun, Schneider Electric saat ini masih mengembangkan dan memformulasikan konsep ini. Penerapannya sendiri masih butuh waktu satu hingga dua tahun mendatang.
DIM

Berita terkait

Aplikasi Chat 'Microsoft Teams' Sudah Bisa Diunduh di Android  

11 April 2017

Aplikasi Chat 'Microsoft Teams' Sudah Bisa Diunduh di Android  

Microsoft Teams adalah aplikasi grup chat canggih yang tersedia di Andorid atau iOS.

Baca Selengkapnya

Google Sediakan Ruang Rapat Virtual, Hangouts Meet  

10 Maret 2017

Google Sediakan Ruang Rapat Virtual, Hangouts Meet  

Aplikasi Hangouts Meet buatan Google memungkinkan lebih dari 30 orang bergabung dalam satu rapat.

Baca Selengkapnya

Alcatel Lucent Bentuk Tim Baru dan Perluas Pasar  

6 Desember 2016

Alcatel Lucent Bentuk Tim Baru dan Perluas Pasar  

Alcatel-Lucant memperluas target ke industri kesehatan, pendidikan, pemerintah, dan transportasi pada 2017.

Baca Selengkapnya

Desentralisasi IT Timbulkan Masalah Biaya dan Keamanan

16 November 2016

Desentralisasi IT Timbulkan Masalah Biaya dan Keamanan

Desentralisasi IT disebabkan kekurangsiapan IT dalam mendukung bisnis dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Dekati Pembeli UMKM Microsoft Selenggarakan Device Days

10 Maret 2016

Dekati Pembeli UMKM Microsoft Selenggarakan Device Days

Microsoft menyatakan Windows 10 memiliki segalah hal yang dibutuhkan pengusaha di segmen UMKM.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Paybill.id Tawarkan Kemudahan Bayar Tagihan

14 Februari 2016

Aplikasi Paybill.id Tawarkan Kemudahan Bayar Tagihan

Aplikasi yang dibuat rumah produksi di Bandung ini diklaim aman dan data transaksi selalu dienkripsi.

Baca Selengkapnya

Hadapi Cloud Amazon-Microsoft, Google Gaet Pendiri VMware  

20 November 2015

Hadapi Cloud Amazon-Microsoft, Google Gaet Pendiri VMware  

CEO Google Sundar Pichai menjadikan penjualan ruang penyimpanan awan ke perusahaan sebagai prioritas pertumbuhan.

Baca Selengkapnya

Perluas Jaringan, Astragraphia Buka Cabang Baru

16 November 2015

Perluas Jaringan, Astragraphia Buka Cabang Baru

Astragraphia saat ini punya 29 kantor cabang dan 89 titik layanan.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Komputasi Awan di Bidang Perbankan dan Asuransi  

8 Oktober 2015

Keunggulan Komputasi Awan di Bidang Perbankan dan Asuransi  

Penggunaan cloud computing meningkat karena industri semakin sadar manfaat efisiensi biaya yang ditawarkan jasa ini.

Baca Selengkapnya

Google Resmi Jadi Anak Perusahaan Alphabet  

3 Oktober 2015

Google Resmi Jadi Anak Perusahaan Alphabet  

Alphabet dijalankan oleh pendiri Google, Larry Page.

Baca Selengkapnya