TEMPO Interaktif, Bekasi: PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Bekasi, Jawa Barat, berhasil menciptakan alat pendeteksi kerusakan travo listrik. Alat tersebut diberi nama Alis Rindu yang merupakan akronim dari alat investigasi jaringan dan gardu. Alat ini mampu merekam bagian kerusakan dari jarak jauh.
Asisten Manajer PLN Bekasi Hari Santoso, mengatakan Alis Rindu sebenarnya sudah diciptakan sejak Januari lalu dan terus mengalami inovasi. Alat tersebut terdiri dari perelengkapan merekam, seperti, IP cam megapixel wireles, tiang atau tripot setinggi 11 meter, yang terkoneksi dengan komputer jinjing (notebook).
Alis Rindu, kata Hari, mampu merekam bagian-bagian travo yang rusak tanpa perlu memanjat tiang travo yang cukup beresiko. Setelah bagian rusak direkam dan ditampilkan lewat layar komputer, petugas memperalajari kerusakan. Selanjutnya, perbaikan bisa dikerjakan dengan aman.
Hari mencontohkan, Alis Rindu bisa merekam kebocoran oli pada salah satu travo listrik di Kota Bekasi. Apabila terlambat dideteksi, travo tersebut bisa meledak karena travo kehilangan sistem pendingin. "Alis Rindu sangat membantu kami mengurangi kerusakan travo," kata Hari, kepada di kantornya, Selasa (6/7).
Selama Alis Rindu dipergunakan di Kota/Kabupaten Bekasi pada periode Januari- Juni 2010, jumlah travo rusak mampu dikurangi hingga 12 unit. Padahal tahun sebelumnya, ada 58 unit travo rusak. Pada 2008, jumlah travo rusak sebanyak 79 unit, dan 2007 lebih 1.020 travo rusak.
Untuk travo yang potensial rusak dan berhasil dicegah, pada 2010 ini ada 97 travo dan 2009 ada 214 travo. Jumlah keseluruhan travo milik PLN APJ Bekasi sebanyak 3.380 unit dengan kapasitas daya bervariasi. Mulai dari 50 kilovolt ampere (kVa), 100 kVa, 160 kVa, 200 kVa, 250 kVa, 315 kVa, 400 kVa, dan 630 kVa.
Biaya untuk memproduksi Alis Rindu hanya menghabiskan sekitar Rp 10 juta. Jauh lebih murah ketimbang menggunakan alat pendeteksi teknis dengan dilengkapi sensor suhu yang disebut termovition yang biayanya mecapai Rp 200 juta.
Awalnya, Alis Rindu menggunakan kamera SLR (Single Lens Reflex). Namun banyak kekurangannya karena tidak bergerak bebas merekam sudut-sudut terjauh. Tim inovasi PLN Bekasi kemudian mencoba mengganti dengan IP Cam, yang lebih flexibel dan mampu memotret dari berbadai sudut pandang. "Sistem kerja Alis rindu sangat praktis, dan aman dari arus bocor hingga 20 kilovolt (KV)," kata Hari.
Menurut Hari, Alis Rindu ini salah satu pemenang lomba inovasi di internal PT PLN di wilayah distribusi Jawa Barat dan Banten. Direktur PLN Dahlan Iskan, telah menyetujui Alis Rindu diproduksi secara masal untuk digunakan mendeteksi travo PLN di seluruh Indonesia.
Anggota tim inovasi PLN APJ Bekasi Trio Handoko mengatakan, kualitas rekam alis rindu sangat bagus. Tidak hanya siang hari, pemotretan bagian kerusakan yang dilakukan pada malam hari juga mampu dilihat dengan jelas. "Kalau ada kerusakan kami bisa melakukan perbaikan lebih cepat," kata dia.
HAMLUDDIN