TEMPO Interaktif, Calofornia - Fisikawan dari University of California Los Angeles (UCLA) dan Jepang menemukan "akselerator nuklir alami" atau akselerator kosmik di galaksi kita, Galaksi Bima Sakti. Menggunakan Pierre Auger Observatory di Argentina, yakni sebuah observatorium sinar kosmik terbesar di dunia, para ilmuwan menemukan banyak energi sinar kosmik di Galaksi Bima Sakti.
"Temuan ini benar-benar tak terduga karena inti sinar kosmik lebih rapuh dan cenderung terpecah menjadi proton dalam perjalanan melalui ruang," kata profesor fisika dan astronomi dari University of California Los Angeles, Alexander Kusenko.
Temuan ini bertolak belakang dengan analisis yang dilakukan oleh tim fisikawan yang menyatakan terjadi terjadi ledakan bintang di galaksi kita sendiri yang dapat mempercepat gerak proton dan inti atom, sementara proton meninggalkan galaksi. Ketika proton meninggalkan galaksi, proton yang lebih berat dan tak lincah bergerak akan terjebak di medan magnet turbulen untuk waktu yang lama.
Menurut Kusenko, analisis sebelumnya belum tentu salah karena bisa saja kepadatan proton yang terjebak tadi meningkat dan menjadi akselerator kosmik kemudian balik memborbardir bumi dengan jumlah yang lebih besar seperti yang terlihat dari observatorium sinar kosmik di Argentina itu. "Ini adalah energi ultra tinggi yang telah terperangkat dalam jaringan medan magnet galaksi selama jutaan tahun," katanya.
Sehingga ketika memasuki atmosfer bumi, akselerator kosmik muncul seperti peluru yang memborbardir bumi. "Ingat pengetahuan umum menyebutkan semua sinar kosmik yang memiliki energi ultra tinggi datang dari luar galaksi," kata Kusenko.
ScienceDaily|Rini K
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya