'Teroris' dan 'Pejuang' di Dunia Online  

Reporter

Editor

Jumat, 29 Oktober 2010 16:22 WIB

Warung Internet. Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO Interaktif, Jakarta: Perilaku dan kebiasaan pengguna internet atau netizen di Indonesia cukup beragam. Markplus Inc menemukan sembilan kategori netizen, ada yang tukang jail yang isebut netterorist ada juga yang menjadi pejuang atau menyebarkan eksistensi mereka. Rupanya para netizen ini menjadi poin penting di dunia marketing.

Pendiri dan Presiden Direktur Markplus Inc Hermawan Kartajaya mengatakan para marketing sudah sepantasnya memahami karakter para netizen ini dalam memasarkan produknya. "Dengan begitu si pemasar ini tahu bagaimana memperlakukan kliennya," ujar Hermawan Kartajaya dalam bincang terbatas Rabu (26/10) lalu.

Dia mengemukakan hasil penelitian Markplus Inc terhadap 1500 responden di delapan kota September lalu menemukan tiga karakter psikografis pengguna internet. Yakni pengguna kelompok negatif (37 persen), moderat (33 persen) dan positif ( 30 persen). Kelompok yang disebut pengguna negatif ini adalah pengguna konservatif, berpandangan tradisional dan memandang internet banyak sisi negatifnya terutama bagi keluarga. Sedangkan moderat ini adalah mereka yang menggunakan internet sesuai kebutuhannya seperti untuk sarana hiburan dan informasi. Sementara yang positif memandang internet ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam dan tak ingin ketinggalan tren.

Sedangkan dari kebiasaan dan perilaku yang disesuaikan dengan pola sosio technographic juga terdapat netizen pasif, sekedar membaca atau menonton, netizen rata-rata untuk mereka yang sering mengup date satus di jejaring sosial dan mereka yang aktif untuk berselancara, mengupgrade konten, aktif di forum dan menulis review produk dan jasa. Yang paling besar angkanya adalah netizen rata-rata dengan persentase 81,9 persen.

Dari profil perilaku tersebut mereka mengkategorikan dalam sembilan kategori yakni Netterrorist (2,1 persen) si tukang penyebar konten negatif dan kebencian, NetStreiver (31,3 persen) adalah mereka yang skeptif, hidup di forum, anonimsi tukang usil. Ada pula NetAvoider (4,4 persen) yang tak tahan berlama-lama online, hanya jadi penonton di dunia online, NetPublisher (1,3 persen) yang menggunakan internet untuk membroadcast eksistensinya kepada masyarakat.

Kategori lainnya adalah Networker (26,4 persen) adalah mereka yang terkoneksi internet secara rasional menggunakan jejaring sosial, bertransaksi online dan memperluas jaringannya. Ada pula NetCrawler (4,6 persen) yang memandang internet penting dan merupakan pendatang baru di dunia online, masih jadi penonton biasa di dunia online.

Kategori lainnya adalah NetAdvocate (1 persen) yakni influener, pejuang sejati internet, memiliki idealisme, terbuka mempunyai ide dan gagasan kepada publik. Contohnya seperti Didi Nugrahadi, Ndorokakung, Enda Nasution, Nukman Lutfie, Andrew Darwis dan beberapa lainnya. Selain mereka yang menjadi pejuang sejati, Markplus ternyata juga menemukan NetJungki. Persentasenya cukup banyak mencapai 24,2 persen. Mereka ini umumnya orang biasa yang mengunakan internet untuk menghubungkan diri secara positif dengan komunitasnya di dunia online. Kategori terakhirnya adalah NetRookie (4,6 persen) adalah mereka yang baru mengenal internet dengan jam terbang terbatas.

Hermawan juga mengatakan dunia internet dan online marketing memberikan kekuatan, tetapi hal ini juga harus ditindaklanjuti orang pemasaran dengan kegiatan offlinenya. " Marketeer ini sekarang harus lebih tulus," katanya.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

9 jam lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

1 hari lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

2 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

3 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

3 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

4 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

5 hari lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

11 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

11 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

12 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya