TEMPO Interaktif, Jakarta - Berapa besarnya daya hantam asteroid ketika menubruk bumi? Tak perlu keluarkan pulpen, kertas dan kalkulator untuk menghitungnya. Cukup akses alamat web http://www.purdue.edu/impactearth/ untuk mengetahuinya.
Kalkulator online yang dibuat ilmuwan dari Purdue University, Amerika Serikat dan Imperial College London, Inggris ini mampu menghitung besarnya efek tabrakan asteroid ke bumi. Kalkulator online bernama ‘impact effects calculator’ memiliki warna background hitam lengkap dengan gambar seperti berada di luar angkasa.
Untuk menggunakannya, pengguna tinggal mengetik ukuran asteroid, kecepatan dan sudut benda asing itu ketika masuk ke atmosfer bumi. Apabila pengguna belum dapat membayangkan sebesar apa asteroid yang diperkirakan bakal menghantam bumi, kalkulator online ini menyajikan berbagai bentuk asteroid, mulai ukuran sebesar bus, ikan paus sampai seukuran planet terkecil.
Ketika semua perkiraan telah dimasukkan, fungsi algoritma dalam kalkulator online itu akan mulai menghitung di titik mana asteroid jatuh, sebesar apa dampaknya sampai apakah masih ada peluang kehidupan di bumi.
"Salah satu tambahan data yang kami masukkan adalah besarnya gelombang laut atau tsunami yang disebabkan tabrakan asteroid tadi," kata seorang ilmuwan dari Imperial College London, Dr Gareth Collins. Menurut dia, kalkulator yang telah disajikan melalui website itu sebenarnya telah dirancang sejak 2004.
Collins menambahkan, rata-rata asteroid akan masuk ke atmosfer bumi satu tahun sekali. Untuk asteroid yang memiliki tubuh sebesar mobil saja, kata dia, akan menghasilkan bola api di langit karena bergesekan dengan atmosfer.
Apalagi, kata dia, sebagian besar ahli meyakini punahnya dinosaurus disebabkan jatuhnya asteroid di bumi 65 juta tahun lalu. Benturan asteroid dengan permukaan bumi itu memicu kemudian memicu kebakaran, menghalangi sinar matahari dan memusnahkan setengah dari semua spesies.
Dailymail|Rini K
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya