Geolog Jepang Pasang Tiga Infrasonik untuk Pantau Merapi  

Reporter

Editor

Jumat, 12 November 2010 10:03 WIB

Gunung Merapi mengeluarkan material abu vulkanik. (AP Photo)
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Pemantauan aktivitas Gunung Merapi ditambah dengan alat yang disebut infrasonik. Yaitu berupa mikrofon yang bisa menangkap suara aktivitas Merapi. Geolog asal Jepang memberikan batuan tiga mikrofon dan selalu memantau keberadaan dan fungsi mikrofon tersebut.


Mikrofon infrasonik tersebut dipasang untuk mempertajam pantauan terhadap aktivitas Gunung Merapi sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan memperoleh grafik aktivitas gunung dengan lebih baik.

“Selama ini yang terjadi di lapangan, petugas pengamatan tidak mendengar suara letusan, dengan mikrofon itu bisa diperoleh grafik data yang lebih akurat,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, di Yogyakarta, Jumat (12/11).

Dijelaskan, mikrofon tersebut mampu menangkap gelombang tekanan udara yang ditimbulkan oleh letusan Gunung Merapi. Sehingga pengamatan aktivitas Gunung yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu tidak hanya berdasarkan pengamatan visual dan alat-alat pada seismometer.

Selanjutnya, data yang masuk akan dianalisis sebagai data statistik tambahan yang akurat soal aktivitas dan jumlah letusan Merapi. Mikrofon tersebut dipasang di luar zona 20 kilometer dari puncak Merapi.
.
“Selain di Merapi juga dipasang di Gunung Krakatau dan Gunung Semeru,” kata Surono.

Sebanyak tiga geolog dari Jepang juga mengamati aktivitas Merapi. Ketiga geolog Jepang adalah Kenji Nogami dengan keahlian di bidang "volcanic chemistry", Masato Iguchi bidang "physical vulcanology" dan Takayuki Kaneko di bidang "volcanic geology". Selain geolog juga ada satu ahli bidang penyakit saluran pernafasan yaitu Satoru Ishii.

Menurut Iguchi, alat tersebut sangat efektif karena terkadang puncak Gunung Merapi diselimuti kabut sehingga tidak terlihat adanya letusan, padahal kenyataannya gunung tersebut meletus.

"Geolog dari Jepang terus memberikan pendampingan dari sisi keilmuan kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

1 hari lalu

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

1 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

5 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

8 hari lalu

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.

Baca Selengkapnya

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

31 Desember 2022

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

29 Juli 2022

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

28 Juli 2022

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

13 Juni 2022

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?

Baca Selengkapnya

Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

10 Agustus 2021

Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

Gunung Raung alias Rawon merupakan gunung api strato berkaldera setinggi 3.332 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya