Kaca Antiledakan Tahan Gempabumi, Bom Sampai Angin Kencang  

Reporter

Editor

Kamis, 30 Desember 2010 18:44 WIB

Insinyur dari University of Missouri mempelajari panel kaca setelah menjalani tes ledakan.
TEMPO Interaktif, Sydney - Entah tornado atau serangan bom, penyebab utama cedera dan kematian yang kerap terjadi adalah pecahan kaca yang terlontar dalam kecepatan tinggi. Ledakan dan angin kencang dapat menyebabkan jendela-jendela bangunan pecah menjadi serpihan kaca tajam ke berbagai arah.

Dengan dana hibah dari Direktorat Sains dan Teknologi, Department of Homeland Security, sebuah tim insinyur dari University of Missouri dan University of Sydney di Australia mengembangkan sejenis kaca resisten ledakan yang jauh lebih ringan, lebih tipis, dan tak berwarna, tapi cukup kuat menahan tekanan yang diakibatkan ledakan, gempa bumi, atau hurikan.

Memasang kaca antiledakan di gedung-gedung yang berpotensi menjadi target serangan teroris atau di wilayah yang kerap dilanda cuaca buruk dapat menyelamatkan jiwa. Teknologi kaca tahan ledakan yang ada sekarang ini, yang melindungi gedung pemerintah, mobil kepresidenan, tebalnya lebih dari novel 300 halaman, sehingga tak dapat diletakkan dalam kerangka jendela biasa. Selain itu, penggantian jendela kaca standar dalam struktur yang ada menjadi amat sulit dan mahal.

Berbeda dengan jendela resisten ledakan saat ini yang terbuat dari lapisan polimer murni, desain baru tersebut menggunakan komposit plastik yang mempunyai beberapa lapisan polimer yang diperkuat dengan serat kaca dan tebalnya hanya seperempat inci. Panel kaca ini juga terbukti lolos tes ledakan. "Hasilnya fantastis," kata Sanjeev Khanna, peneliti utama proyek tersebut yang juga dosen teknik mekanik di Missouri. "Meski bagian tepi panel itu retak, permukaan sebelah depannya tetap utuh."

Rahasia kesuksesan desain ini adalah serat kaca panjang dalam bentuk jalinan kain yang direndam dengan plastik cair dan diikat dengan perekat. Panel itu adalah lapisan kaca yang diperkuat dengan plastik bening di antara dua lapisan tipis kaca. Lem yang merekatkan semua lapisan itu juga bening. Panel kaca tersebut mirip sandwich, dengan dua lapisan kaca tipis sebagai rotinya dan serat kaca panjang serta plastik cair sebagai lapisan mentega di tengahnya.

SCIENCEDAILY | TJANDRA

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya