Puluhan Ilmuwan Ikuti Simposium Lumpur Lapindo

Reporter

Editor

Kamis, 26 Mei 2011 14:47 WIB

Pakar Geologi Dunia Teliti Lumpur Lapindo
TEMPO Interaktif, Surabaya - Puluhan peneliti dalam dan luar negeri hari ini berkumpul di Surabaya dalam forum Humanitus Symposium on Indonesia's Mud Volcano. Ada 17 ilmuwan dari berbagai negara memaparkan risetnya tentang semburan lumpur panas yang keluar pada 29 Mei 2006 di Sidoarjo, dan sampai sekarang belum berhenti.

Simposium yang diselenggarakan Humanitus Foundation -- lembaga swadaya masyarakat non-politik, non-agama yang berpusat di Australia -- memang
dalam rangka peringatan lima tahun semburan lumpur yang terjadi setelah PT
Lapindo Brantas melakukan pengeboran migas di Desa Renokenongo.

Kemarin, para pembicara dan peserta mengunjungi lokasi semburan dan muara
Kali Porong. "Simposium ini tahap awal kami membantu pemerintah Indonesia
menangani bencana di Sidoarjo," kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey
Richards. Dalam penyelenggaraannya, lembaga ini bekerjasama dengan Badan
Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) dalam mengundang para pembicara dari dalam dan luar negeri.

Para pembicara dari luar negeri antara lain Richard Davies (Durham University), Mark Tingay (Adelaide University), Adriano Mazzini (Oslo University), Loyc Vanderkluysen dan Amanda Clarke (Arizona State University), Igor Kadurin (Russian Institute Electro Physics), Sergey Kadurin (Odessa National University) dan Wataru Tanikawa (Jamstec, Jepang).

Sementara pembicara dari Indonesia adalah Sukendar Asikin (ITB), Awang
Harun Satyana (BP Migas), Agus Guntoro dan Sayogi Sudarman (Universitas
Trisakti). Sejumlah ahli geologi dan perminyakan hadir sebagai peserta
antara lain Yusuf Surachman (pejabat di Bakosurtanal), Bambang Istadi
(Lapindo Brantas), dan Edi Sunardi (Universitas Pajajaran).

Diantara pembicara dan peserta hanya Richard Davies yang sejak awal
menyebut semburan lumpur dipicu aktivitas pengeboran dari perusahaan milik
Grup Bakrie. Jeffrey Richards menolak tuduhan bahwa pihaknya sengaja
mengundang pakar yang pro pada Lapindo Brantas. "Lupakanlah soal pemicu,
jauh lebih penting saat ini menangani para korban," katanya. Dia mengusulkan pemerintah membentuk Badan Otorita menangani aspek ekonomi dan sosial serta mengorganisir penelitian lebih lanjut.

Wakil Kepala BPLS Hardi Prasetya menjelaskan pembicara yang diundang
adalah yang pernah melakukan penelitian dan hasilnya diterbitkan jurnal
ilmiah. "Ada dalam Lusi Library kami," kata Hardi, guru besar ilmu geologi. Kami, katanya, tidak bisa menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi.

UNTUNG WIDYANTO

Berita terkait

Banjir di Sangatta, Jatam Minta Izin PT Kaltim Prima Coal Dievaluasi

22 Maret 2022

Banjir di Sangatta, Jatam Minta Izin PT Kaltim Prima Coal Dievaluasi

Jatam Kalimantan Timur menduga banjir yang di Sangatta tak terlepas dari pertambangan PT Kaltim Prima Coal. Mereka mendesak izin tambang dievaluasi.

Baca Selengkapnya

Laba Bumi Resources Naik jadi USD 243,3 Juta Terpicu Lonjakan Harga Batu Bara

14 Desember 2021

Laba Bumi Resources Naik jadi USD 243,3 Juta Terpicu Lonjakan Harga Batu Bara

Hingga akhir kuartal ketiga tahun ini PT Bumi Resources Tbk. membukukan kinerja keuangan yang positif terimbas lonjakan harga batu bara.

Baca Selengkapnya

2 Unit Usaha Bumi Resources Sumbang PNBP Rp 9 T dari Sektor Minerba

31 Mei 2021

2 Unit Usaha Bumi Resources Sumbang PNBP Rp 9 T dari Sektor Minerba

Dua unit usaha PT Bumi Resources (BUMI) yaitu PT Kaltim Prima Coal dan Arutmin Indonesia menyumbang royalti PNBP pada 2020 Rp 9 triliun.

Baca Selengkapnya

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

12 Juli 2019

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

Utang keseluruhan Lapindo Brantas dan Minarak Lapindo Jaya ke pemerintah mencapai Rp773,38 miliar.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

29 Mei 2014

8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

Warga ingin Bank Jatim mengeluarkan dana talangan.

Baca Selengkapnya

Harga Batu Bara Anjlok, Gaji Karyawan Melorot

31 Mei 2013

Harga Batu Bara Anjlok, Gaji Karyawan Melorot

Gaji karyawan tambang turun 9 - 20 persen. Spesialisasi Metalurgist dengan pengalaman kerja 5 tahun, mendapat upah minimal Rp 20-30 juta.

Baca Selengkapnya

Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

14 Desember 2012

Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

Bagir Manan menilai Kasus Lapindo perbuatan melanggar hukum sehingga yang berwenang menentukan soal ganti rugi adalah pengadilan biasa.

Baca Selengkapnya

Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

29 November 2012

Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

Aburizal Bakrie terdepak dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2012 versi Forbes.

Baca Selengkapnya

3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

23 November 2012

3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

Korban lumpur Lapindo menuntut Minarak Lapindo membayar sisa ganti rugi yang mencapai Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

Bakrieland Akan Divestasikan Aset Perusahaan  

19 November 2012

Bakrieland Akan Divestasikan Aset Perusahaan  

Seluruh proses divestasi Bakrieland diharapkan bisa selesai akhir 2012 ini.

Baca Selengkapnya