Google Habiskan US $ 200 Juta untuk Tiga Pusat Data di Asia

Reporter

Editor

Kamis, 29 September 2011 04:03 WIB

AP/Marcio Jose Sanchez

TEMPO Interaktif, HONGKONG- Google Inc menyatakan akan membangun pusat data di tiga negara Asia, Singapura, Taiwan dan Hong Kong. Pendirian pusat data ini akan menghabiskan investasi lebih dari US$ 200 juta.

Dengan pendirian pusat data ini, Google akan meningkatkan akses internet yang lebih cepat dan lebih aman di wilayah Asia. Dalam pernyataannya seperti yang dikutip Wall Street Journal, Rabu, 28 September 2011, untuk rencana ini, Google sudah mengakuisisi sejumlah lahan di tiga negara tersebut.

Google telah memperoleh lahan seluas 2,45 hektare di Jurong Barat Singapura. Sementara di Taiwan, Google mengakuisisi lahan 15 hektare di Changhua County. Sedangkan di Hong Kong, Google sudah mempunyai lahan 2,7 hektare di kawasan Kowloon.

Pusat data ini akan mulai beroperasi antara satu sampai dua tahun sejak proses konstruksi dimulai. Google berencana akan menambah lima sampai 20 staf penuh waktu di pusat data Taiwan. Saat ini Google telah memiliki 15 kantor dan ribuan karyawan di seluruh wilayah Asia-Pasifik, termasuk sebuah kantor di Taiwan.

Pusat data ini tidak ubahnya sebuah rumah komputer, yang terdiri atas sistem telekomunikasi dan sistem penyimpanan, dan juga mencakup cadangan pasokan listrik serta perangkat keamanan.

Ini merupakan langkah yang pertama kalinya bagi Google menempatkan pusat datanya di kawasan Asia-Pasifik dan beroperasi secara penuh. Saat ini Google telah memiliki dan mengoperasikan enam pusat data di Amerika Serikat, serta satu di Finlandia dan satu lagi di Belgia.

Google memutuskan untuk membangun pusat data setelah melihat lalu lintas penggunaan internet yang semakin tinggi di kawasan Asia. Begitu pula dengan meningkatnya pengguna baru di seluruh Asia.

Demikian pula dengan meningkatnya orang yang menggunakan smartphone dan komputer tablet untuk mengakses internet dan video online, membuat kebutuhan data bandwidth menjadi lebih tinggi lagi.

Google mengatakan pembangunan pusat-pusat data di Singapura, Taiwan dan Hong Kong ini merupakan tahapan penting bagi investasi Google di kawasan ini.

"Ada sejumlah pertimbangan, yakni kedekatan dengan pengguna kami, infrastruktur yang kuat, kekuatan yang dapat diandalkan, ketersediaan pekerja terampil, dan adanya peraturan bisnis dan biaya yang wajar," kata Manajer Komunikasi Kebijakan Google di Asia, Taj Meadows.

Asia bukanlah kawasan yang mudah bagi Google. Seperti halnya Cina, beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam berusaha membatasi perdebatan politik secara online. Dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara tersebut mencoba memblokir beberapa situs seperti Facebook.

Google juga menghadapi rintangan dalam memperluas bisnisnya di Cina, yang membuat Google kehilangan pangsa pasar di negara tersebut. Tak mau mengikuti kebijakan sensor pemerintah Cina, Google kemudian mengalihkan mesin pencarinya ke Hong Kong.

WALL STREET JOURNAL | IQBAL MUHTAROM

Berita terkait

Aplikasi Google Hentikan Tampilan Kemacetan di Israel di Tengah Gempuran Roket dari Gaza

20 Desember 2023

Aplikasi Google Hentikan Tampilan Kemacetan di Israel di Tengah Gempuran Roket dari Gaza

Kemacetan jalan untuk sementara tidak ada di Google Maps dan Waze

Baca Selengkapnya

Gaji Kerja di Google Berdasarkan Tingkatannya

10 Oktober 2023

Gaji Kerja di Google Berdasarkan Tingkatannya

Gaji kerja di Google yang paling tinggi bisa mencapai Rp7,6 miliar per tahun. Berikut ini informasi lengkap gaji di Google sesuai tingkatannya.

Baca Selengkapnya

3 Cara Mendaftarkan Alamat Rumah di Google Maps Secara Praktis

24 Januari 2023

3 Cara Mendaftarkan Alamat Rumah di Google Maps Secara Praktis

Tutorial cara daftarkan alamat rumah di Google Maps via aplikasi di handphone maupun browser di laptop serta langkah untuk mengeditnya kembali.

Baca Selengkapnya

Kiat Manfaatkan Berbagai Fitur di Google untuk Sambut Tahun Ajaran Baru

9 Juli 2022

Kiat Manfaatkan Berbagai Fitur di Google untuk Sambut Tahun Ajaran Baru

Google Indonesia membagikan sejumlah kiat dalam memanfaatkan fitur-fiturnya bagi anak dan orang tua dalam menyambut tahun ajaran baru.

Baca Selengkapnya

Deretan Aplikasi Temani Bulan Ramadan: Muslim Pro hingga Zakat Kalkulator

8 April 2022

Deretan Aplikasi Temani Bulan Ramadan: Muslim Pro hingga Zakat Kalkulator

Beberapa aplikasi ini membantu untuk ibadah lebih bermakna di bulan Ramadan. Simak 4 aplikasi berikut.

Baca Selengkapnya

Alternatif Penggunaan Microsoft Office di Laptop ChromeBook, Caranya?

5 April 2022

Alternatif Penggunaan Microsoft Office di Laptop ChromeBook, Caranya?

Pengguna atau pemilik laptop Chromebook dapat mengakses Microsoft Office melalui web atau aplikasi dari Google Play Store.

Baca Selengkapnya

Google Buat Aplikasi Look To Speech untuk Disabilitas Wicara, Cukup Melirik Saja

11 Desember 2020

Google Buat Aplikasi Look To Speech untuk Disabilitas Wicara, Cukup Melirik Saja

Salah satu fitur favorit aplikasi Look To Speech di Google adalah kemampuan untuk mempersonalisasi kata dan frasa dengan cara melirik.

Baca Selengkapnya

Jokowi App Baru Diluncurkan, Trending di Google Play Store

19 November 2018

Jokowi App Baru Diluncurkan, Trending di Google Play Store

Tim Kampaye Nasional Jokowi meluncurkan aplikasi Jokowi App di Google Play Store.

Baca Selengkapnya

Kota Solo Siapkan Aplikasi Tambal Ban Online, Apa Itu?

18 Agustus 2018

Kota Solo Siapkan Aplikasi Tambal Ban Online, Apa Itu?

Pemerintah Kota Solo tengah menyiapkan fasilitas untuk seluruh warga berupa tambal ban berbasis aplikasi di ponsel pintar, alias tambal ban modern.

Baca Selengkapnya

Mahaka Luncurkan Aplikasi Radio Streaming NOICE

28 Juni 2018

Mahaka Luncurkan Aplikasi Radio Streaming NOICE

Aplikasi radio streaming NOICE diluncurkan oleh PT Mahaka Radio Integra (MARI) di Jakarta, Kamis 28 Juni 2018.

Baca Selengkapnya