Bos Megaupload Minta Duitnya Kembali  

Reporter

Editor

Sabtu, 4 Februari 2012 04:05 WIB

Pintu masuk kantor Megaupload di Hong Kong, Cina, Jumat (20/1). REUTERS/Government Information Services/Handout

TEMPO.CO, Jakarta - CEO situs Megaupload, Kim Dotcom, akan tetap mendekam di balik jeruji besi setelah permohonan bandingnya ditolak oleh pengadilan. Dia yang juga dikenal dengan nama Kim Schmidt muncul di pengadilan wilayah North Shore pekan lalu.

Pria berusia 38 tahun ini ditahan bersama empat temannya setelah polisi menggerebek rumah mewah sewaannya yang bernilai US$ 30 juta atau Rp 268 miliar di Selandia Baru. FBI berusaha mengekstradisi mereka atas tuduhan pembajakan dan pelanggaran hak cipta musik, film, dan file penting.

Dotcom yang ingin tetap tinggal di Selandia Baru meminta hartanya dikembalikan. Jaksa Raynor Asher menyetujui putusan pengadilan sebelumnya. “Tak ada tuntutan agar Dotcom tetap tinggal di Selandia Baru, kecuali motivasinya untuk melawan tuduhan,” kata Asher.

Namun ia mengatakan ada kemungkinan FBI tak menyita seluruh harta milik Dotcom. Hakim pengadilan, David McNoughton, menyebutkan kasus situs Megaupload sebagai kasus pembajakan dunia maya terbesar di Amerika Serikat.

Dotcom menyangkal keterlibatannya dalam pembajakan dunia maya. Ia mengklaim dirinya dijebak oleh konspirasi yang dilakukan oleh otoritas Amerika Serikat.

Ia berkukuh tidak mau meninggalkan anak dan istrinya di Selandia Baru. Pria kelahiran Jerman itu menyatakan tak ada alasan meninggalkan negara itu. “Apabila saya ke luar negeri, saya tak mungkin bisa membekukan aset saya,” katanya.

Di pengadilan, Dotcom mengatakan dirinya mendapat telepon dari seseorang yang menawarkan jaminan yang akan menguntungkan dirinya. Orang itu sekaligus meminta sejumlah bayaran.

Ia mengaku dirinya dipukuli oleh polisi dalam proses penggerebekan.

Polisi menangkap Kim Dotcom dan tiga pekerjanya atas tuduhan memfasilitasi praktek pembajakan dan pencurian hak cipta, pertengahan bulan lalu. Megaupload mendapat keuntungan senilai US$ 500 juta atau Rp 4,5 triliun.

Dengan jumlah pengguna mencapai 150 juta, tentunya situs ini menjadi situs file-sharing terbesar. Megaupload memiliki basis di Hong Kong dan pemiliknya tinggal di Selandia Baru. Sejumlah server mereka terdapat di Virginia, Amerika Serikat.

NZ HERALD | THE TELEGRAPH | SATWIKA MOVEMENTI

Berita Terkait

Gara-gara Peta Gratis, Google Didenda Rp 6 Miliar

Pelukis Kantor Facebook Kaya Mendadak

Google Perbarui Penangkal Malware Android

Ilmuwan Waspadai Gunung Api Tua di AS

Udang Raksasa di Selandia Baru Mirip Kecoa

Apple Jadi Penjual Ponsel Ketiga Terbesar

Ilmuwan Ungkap Rahasia Kekuatan Jaring Laba-laba

Salatun Percaya UFO Hingga Akhir Hayat

RIM Tawarkan Aplikasi Android untuk PlayBook

Pengadilan Tolak Uang Jaminan Bos Megaupload






Berita terkait

Gerhana Satelit Juga Bisa Lemahkan Layanan Starlink, Fenomena Apa Itu?

16 jam lalu

Gerhana Satelit Juga Bisa Lemahkan Layanan Starlink, Fenomena Apa Itu?

Pakar ITB ungkap tiga kelemahan layanan Starlink, salah satunya kondisi ketika panel satelit tak bisa menangkap sinar matahari.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Pendanaan Kerja Sama Starlink Bersumber dari Bantuan Operasional Kesehatan

22 jam lalu

Kemenkes: Pendanaan Kerja Sama Starlink Bersumber dari Bantuan Operasional Kesehatan

Kemenkes menyebut alokasi anggaran untuk operasional internet Starlink di sejumlah puskesmas di Indonesia bersumber Bantuan Operasional Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Starlink Uji Coba di Bali, Pakar TI: Waspadai Jangan Sampai Ada Monopoli Harga

23 jam lalu

Starlink Uji Coba di Bali, Pakar TI: Waspadai Jangan Sampai Ada Monopoli Harga

Layanan internet Starlink milik Elon Musk resmi melakukan proses uji coba di Bali. Pengamat mengimbau agar pemerintah pantau penetapan harga.

Baca Selengkapnya

Internet Satelit Starlink Diluncurkan di Indonesia, Apa Beda dengan Internet Kabel?

1 hari lalu

Internet Satelit Starlink Diluncurkan di Indonesia, Apa Beda dengan Internet Kabel?

Internet satelit merupakan jaringan internet berbasis satelit sebagai media transmisi.

Baca Selengkapnya

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

2 hari lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

5 hari lalu

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.

Baca Selengkapnya

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

5 hari lalu

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

6 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

Android menyediakan fitur yang bisa digunakan penggunanya untuk membatasi penggunaan smartphone dalam sehari agar tidak menjadi kecanduan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

7 hari lalu

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

9 hari lalu

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

Berikut rekam jejak Starlink milik Elon Musk yang kini mulai beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya