TEMPO.CO , Jakarta - Tahun Naga Air di dunia maya diwarnai riuhnya pembicaraan jejaring media sosial anyar, Pinterest. Media sosial yang menjadi buah bibir di tahun 2012 ini berhasil menjaring 10 juta pengguna. Padahal, media ini hanya memiliki 12 pegawai saja.
Tapi apa sebenarnya Pinterest? Melalui situs pinterest.com, mereka menggambarkan dirinya sebagai media sosial tempat mengumpulkan foto dan tautan produk untuk berbagi. Semacam instagram yang sudah hadir di sistem operasi Apple. Bagi pengguna baru, situs ini mewajibkan mereka mendaftar dengan sistem undangan. Daftarkan e-mail dulu, baru setelah dikonfirmasi akan ada undangan dari Pinterest.
Lalu, apa untungnya bergabung dengan Pinterest? Tentunya itu pilihan tiap individu. Bagi penyuka fotografi, bergabung dengan Pinterest tentu menyenangkan. Sebab, tersedia banyak kategori foto atau video yang bisa diikuti. Pemilik akun pun bisa mengunggah hasil karya mereka dan mendapat komentar dari para pengikutnya.
Pinterest menawarkan kategori yang bisa diikuti mulai dari arsitek, seni, makanan, dan minuman, hingga perjalanan. Yang jelas, di sini tidak bisa mem-posting curhatan atau status.
Seperti halnya jejaring media sosial, fasilitas berbagi tentu jadi fokus. Di Pinterest, setiap karya yang tampil bisa mendapat komentar, tanda cinta (like), dan Repin (semacam re-tweet). Bagi karya yang menarik, biasanya mendapatkan perhatian yang banyak pula. Foto, brosur, video yang muncul di Pinterest bisa pula dibagikan melalui Twitter dan Facebook. Tertarik bergabung? Silakan meluncur ke pinterest.com.
DIANING SARI
Berita terkait
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis
22 Februari 2021
Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaSempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini
11 Juni 2018
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.
Baca SelengkapnyaKominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018
31 Mei 2018
Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.
Baca SelengkapnyaPangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan
24 Januari 2018
Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.
Baca SelengkapnyaSitus Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia
27 September 2017
Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.
Baca SelengkapnyaGoogle Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web
27 Agustus 2017
Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.
Baca SelengkapnyaIngin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...
10 Agustus 2017
Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?
Baca SelengkapnyaBagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?
10 Agustus 2017
Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?
Baca SelengkapnyaGoogle, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality
12 Juli 2017
Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality
Baca SelengkapnyaIngin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini
7 Juli 2017
Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.
Baca Selengkapnya