Rahasia Rambut Pirang Orang Solomon

Reporter

Editor

Rabu, 9 Mei 2012 04:15 WIB

Orang Solomon (Telegraph.co.uk)

TEMPO.CO , Jakarta:Penduduk Kepulauan Solomon di Pasifik memiliki kulit gelap, seperti orang Afrika. Meski berkulit gelap, banyak di antara mereka yang berambut pirang, tak ubahnya orang Eropa. Kini, peneliti telah menemukan gen tunggal yang dapat menjelaskan misteri penyebab orang berkulit gelap itu memiliki rambut pirang.

Dalam laporan di jurnal Science, sejumlah peneliti menyatakan bahwa mutasi tunggal bertanggung jawab atas hampir separuh variasi warna rambut penduduk Solomon. Hasil penelitian mereka amat mengejutkan. Mutasi gen ini tampaknya muncul di Pasifik bukan dibawa oleh orang Eropa berambut pirang yang mengawini penduduk kepulauan itu.

"Karakteristik manusia berambut pirang itu muncul secara independen," kata Eimear Kenny, peneliti dari Stanford University School of Medicine, "itu amat menarik dan tak terduga."

Dalam perjalanan ke pulau-pulau kecil di Solomon, Sean Myles dan Nicholas Timpson, rekan Kenny, mencatat betapa banyak penduduk berambut pirang. Sambil menonton anak-anak yang tengah bermain di pantai, sebagai ahli genetika, Myles terkejut ketika menghitung frekuensi anak berambut pirang mencapai 5-10 persen.

"Itu tidak terlalu jauh dari proporsi orang berambut pirang di Eropa," kata Kenny.

Untuk menganalisis gen di balik warna rambut orang Solomon, peneliti mengumpulkan air liur dari 43 orang berambut pirang dan 42 orang berambut gelap. Hasil analisis genomnya amat mengejutkan. Di dunia genetika, amat jarang ada suatu sifat tunggal dapat dipengaruhi oleh belasan hingga puluhan gen.

Sebuah gen yang disebut tyrosinase-related protein 1 (TYRP1), yang berada pada kromosom kesembilan dari 23 pasang kromosom manusia, menjelaskan 46,4 persen variasi warna rambut penduduk Solomon. Mutasi pada gen ini mempengaruhi enzim yang diketahui terlibat dalam pigmentasi manusia.

Analisis genom dari 52 populasi manusia di dunia mengungkap bahwa mutasi ini tidak muncul dalam genom orang Eropa. Mutasi gen itu tampaknya muncul secara independen dan bertahan dalam populasi Melanesia.

Hal itulah yang membuat gen ini berbeda dari gen yang bertanggung jawab untuk mata biru. Gen mata biru muncul dari satu nenek moyang tunggal antara 6 ribu dan 10.000 tahun yang lalu. Sebelum itu, tidak ada orang bermata biru.

LIVESCIENCE | TJANDRA

Berita Sains
Gadget Para Biksu di Perayaan Waisak
Gamers, Dua Tablet Ini Khusus bagi Anda

Ada Manusia Purba Lain di Tulungangung

Seni Astronomi dari Fenomena Supermoon

Ponsel Tanpa Nomor IMEI, Beredar di Yogya

Norton Mobile Security Cegah Kejahatan Internet




Berita terkait

Pasien Hidup Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal, Ini Komentar Profesor Genetika IPB

44 hari lalu

Pasien Hidup Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal, Ini Komentar Profesor Genetika IPB

Richard 'Rick' Slayman dinyatakan meninggal pada Sabtu lalu, dua bulan setelah menjalani xenotransplantasi ginjal babi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

15 April 2024

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

26 Maret 2024

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

Kelahiran bayi kuda nil kerdil di Yunani mendatangkan harapan bagi spesies langka tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anoreksia, Begini Gejala dan Penyebabnya

11 Januari 2024

Mengenal Anoreksia, Begini Gejala dan Penyebabnya

Anda mungkin sudah familiar dengan istilah penyakit Anoreksia, gangguan makan dan kondisi kesehatan mental yang serius. Ini gejala dan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

25 November 2023

Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

Beberapa penelitian mendukung korelasi antara golongan darah dan penyakit autoimun tertentu.

Baca Selengkapnya

Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

3 November 2023

Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

Kesejahteraan emosional anak sangat penting untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan tubuh anak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala dan Penyebab Akalasia, Penyakit Sulit Menelan

22 September 2023

Mengenal Gejala dan Penyebab Akalasia, Penyakit Sulit Menelan

Akalasia adalah kondisi ketika otot kerongkongan tidak mampu mendorong makanan atau minuman untuk masuk ke lambung.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Penumpukan Lemak

4 September 2023

5 Penyebab Penumpukan Lemak

Setidaknya ada beberapa penyebab utama lemak menumpuk. Di antaranya pola makan tidak sehat, kurang tindur, hingga genetika.

Baca Selengkapnya

Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

25 Mei 2023

Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di dalam payudara mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali.

Baca Selengkapnya

Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

15 Mei 2023

Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

Diperkenalkan pertama di Inggris, teknik tiga-bagian DNA ini diterapkan pertama oleh tim dokter Amerika di Meksiko.

Baca Selengkapnya