TEMPO.CO , Jakarta:Banyak game survival-horor yang sukses di pasaran. Namun karena perbedaan kultur, monster dan zombie yang ditampilkan dalam game itu kurang 'nendang' untuk publik Asia, terutama Indonesia. Melihat hal ini pengembang game Digital Happiness pun bertindak. Mereka memasukkan berbagai 'spesies' dedemit lokal dalam game terbarunya, DreadOut.
"Indonesia kaya dengan urband legend. Masyarakat kita tidak takut pada Drakula atau Vampire, mereka takutnya penampakan seperti di film Suzanna," ujar Rachmad Imron, Game Producer Digital Happiness ketika ditemui pada eksebisi Indonesia ICT Award 2012, di JCC, Jakarta, 15 September 2012. Meski merupakan game lokal, Imron menjanjikan DreadOut tidak kalah dengan game besutan luar negeri.
DreadOut berfokus pada petualangan Linda, siswi SMA yang terjebak di sebuah kota mati bersama teman sekolahnya. Satu per satu teman Linda menghilang secara misterius, dan ia bisa melihat penampakan makhluk gaib. Satu cara untuk mengusir makhluk halus tersebut adalah memotretnya.
Jadilah Linda mengelilingi kota tersebut untuk mencari temannya, sekaligus jawaban atas kemunculan makhluk-makhluk tersebut.
Budget DreadOut memang tidak sebesar game besutan studio luar negeri sehingga kehalusan grafisnya masih sedikit di bawah saingannya ini. Namun game ini mampu menampilkan animasi yang mengalir mulus dan gambar yang cukup detail. Gerakan Linda yang berseragam SMA putih-abu ini pun dinamis, tidak kaku.
Tak seperti game Silent Hill, kekuatan utama permainan ini tentu karakter makhluk gaib asli Indonesia. Muncul hantu seperti pocong, tuyul, atau kuntilanak berambut panjang menjuntai yang muncul di sepanjang game.
Saat ini DreadOut tengah dalam tahap akhir produksi, dan dijadwalkan untuk diluncurkan pada kuartal pertama 2013 dalam bentuk DVD untuk PC.
DreadOut adalah game komersial pertama godokan Digital Happiness yang telah disiapkan sejak 1,5 tahun terakhir. Sebelumnya, studio ini telah meluncurkan Hallway Raid, game pendek bertema action yang diilhami oleh film The Raid. Game yang dapat diambil secara gratis di situs resmi pengembangnya ini telah diunduh sebanyak 80 ribu kali.
RATNANING ASIH
Berita Terpopuler
Ular Ini Bertelur dan Tetap Perawan
Dua Otak di Belakang Desain Sony
Mengapa Paus Mengalami Menopause?
Robot Seniman Angklung Tampil di ICT Award 2012
Hari Ini, Komponis Jerman Clara Schumann di Google
Yahoo Segera Kantongi Dana Segar Untuk Ekspansi
Berita terkait
Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif
21 Oktober 2017
Produsen komputer, Acer, menilai, dalam beberapa tahun, industri game di Indonesia akan tumbuh.
Baca SelengkapnyaDua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA
13 September 2017
Alegrium mengumumkan dua game karyanya, yakni Almighty dan Icon Pop Quiz 2, menerima nominasi People's Choice Awards dalam kedua IMGA SEA
Baca SelengkapnyaBeralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One
27 Agustus 2017
Microsoft telah menghentikan produksi Xbox One beberapa bulan sebelum penghentian penjualan konsol Xbox One.
Baca SelengkapnyaLG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017
23 Agustus 2017
LG melengkapi kedua gaming monitornya ini dengan refresh rate 144Hz dan 240Hz.
Baca SelengkapnyaFormula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports
22 Agustus 2017
Formula One mengumumkan peluncuran seri eSports yang akan berlangsung dari bulan September sampai November.
Baca SelengkapnyaBahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer
16 Agustus 2017
Bermain video game jenis aksi tidak baik bagi kesehatan otak karena akan mengurangi daya ingat.
Baca SelengkapnyaGame 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak
11 Agustus 2017
Amanda Rushing, ibu dua anak yang tinggal di California, menuntut perusahaan animasi Walt Disney atas tuduhan pelanggaran privasi anak-anak.
Baca SelengkapnyaFokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator
10 Agustus 2017
Acer mengincar posisi teratas pasar perangkat game di Indonesia.
Baca SelengkapnyaParis Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024
9 Agustus 2017
Presiden komite tender Olimpiade Paris mengatakan diskusi akan
digelar untuk membahas prospek gamer bersaing untuk emas
Olimpiade.
Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif
4 Agustus 2017
Para orang tua sebaiknya berhati-hati jika anak gemar main video game yang bertema kekerasan.
Baca Selengkapnya