TEMPO.CO, London - Nikmatilah setiap tetes minuman kopi favorit Anda sebelum terlambat. Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal ilmiah PloS One, tanaman kopi Arabika, yang merupakan terbanyak dari semua perkebunan kopi, akan punah sebelum 2080.
Adalah para peneliti Kew Royal Botanic Gardens yang menggunakan simulator untuk meramal dampak perubahan iklim bagi kehidupan di muka bumi. Di wilayah-wilayah yang merupakan produsen utama kopi dunia, antara lain di Afrika Timur, pemanasan global cenderung mengurangi jumlah tanaman yang cocok tumbuh di suatu daerah.
Untuk jenis tanaman kopi, kemampuan tumbuhnya akan berkurang 65 hingga 100 persen. Dengan kata lain, jika skenario terburuk mereka menjadi kenyataan, maka tak akan ada tempat di bumi bagi kopi liar untuk tumbuh. Tanaman kopi pun akan punah.
Para peneliti juga mengidentifikasi beberapa tempat yang paling mungkin untuk melawan efek buruk perubahan iklim. Mereka menyebut hutan kopi Yayu di Ethiopia, dapat menjadi gudang bagi sumber daya genetik kopi dunia.
Para peneliti tak menyebut secara spesifik model perubahan iklim bagi tanaman kopi yang dibudidayakan. Namun, adalah rahasia umum di kalangan petani kopi bahwa jika iklim memanas, kualitas dan hasilnya cenderung mengalami penurunan.
Studi lain tahun 2010 menyebut, petani di Meksiko dan Amerika Tengah akan kehilangan tanaman kopi sepertiga dari jumlah yang ada sekarang pada 2050 karena perubahan iklim.
BBC | TRIP B
Iptek Terpopuler:
Bau Babi Bikin Naik Darah
Bagaimana Wikipedia Memprediksi Film Box Office?
Ratusan Narablog Nusantara Berkumpul di Makassar
Multilayanan Google Diblokir di Cina
Mengapa Orang Kembar Identik Tidak Identik
Berita terkait
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno
20 jam lalu
Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.
Baca SelengkapnyaPusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan
1 hari lalu
Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.
Baca SelengkapnyaKemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim
2 hari lalu
Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaAmerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T
9 hari lalu
Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.
Baca SelengkapnyaDiskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan
13 hari lalu
Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.
Baca SelengkapnyaPeneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks
13 hari lalu
Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.
Baca Selengkapnya5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan
13 hari lalu
Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab
Baca SelengkapnyaMaret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas
18 hari lalu
Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda
24 hari lalu
Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.
Baca SelengkapnyaCurah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini
27 hari lalu
Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.
Baca Selengkapnya