Aktivis Internet Ratapi Kematian Aaron Swartz

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Minggu, 13 Januari 2013 09:02 WIB

Aaron Swartz. Cnn.com

TEMPO.CO, California - "Kematian Aaron Swartz adalah kerugian bagi seluruh umat manusia," tulis Jacob Applebaum, seorang hacker terkenal, melalui pesan email. Dia adalah seorang "jenius Web," tulis Lawrence Lessig, profesor hukum di Harvard Law School dan direktur Edmond J. Safra Center for Ethics di Harvard University.

Tapi setelah Swartz meninggal pada hari Jumat, Lessig bertanya-tanya tentang julukan yang pas untuk menggambarkan dirinya. Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat mendapuknya sebagai: penjahat cyber.

Aaron Swartz adalah seorang hacker-aktivis -- jamak disebut hacktivis -- dan penggiat kebebasan informasi. Ia menghadapi tuduhan federal setelah mengunduh banyak makalah akademis yang hanya bisa diakses dengan membayar dengan maksud untuk mendistribusikannya secara gratis. Ia menghadapi ancaman 35 tahun penjara dan denda US$ 1 juta.

Swartz ditemukan gantung diri di apartemennya di Brooklyn, Jumat. Dia berusia 26 tahun.

Banyak makalah yang diunduh kemudian digratiskan Swartz adalah makalah-makalah "kelas satu". Di antaranya adalah John Berryman: The Poetics of Martyrdom dan Mapping the Niger, 1798-1832: Trust, Testimony, and Ocular Demonstration in the Late Enlightenment. Atas inisiatif sendiri, JSTOR, yang makalahnya digangsir Swartz, mulai menawarkan akses gratis terbatas pada arsip tertentu hanya minggu ini.

"Aaron sangat tertekan oleh kasusnya," tulis Susan Swartz, ibu Swartz, pada situs peretas, YCombinator. "Apa yang akan dilaluinya sungguh menyakitkan." Padahal apa yang diusungnya, katanya, adalah membuka informasi seluas-luasnya dan menentang "kapitalisme" ilmu.

Kematian Swartz, disebut banyak kalangan, tak hanya memunculkan rasa berkabung yang mendalam di antara pendukungnya. Juga, mengaktifkan 'alarm' kemarahan mereka.

Kasus ini bukan yang pertama baginya. Pada bulan Januari, 2011, Swartz ditangkap karena men-setting kebebasan informasi yang digambarkan bak membebaskan hewan dari kebun binatang. Pada tahun 2008, ia menggangsir dan membuat siapapun bisa mengakses dokumen PACER, situs berlangganan yang berisi dokumen pengadilan federal. Terakhir, dia mengunduh 4,8 juta artikel dari JSTOR.

Swartz kemudian didakwa dengan pencurian di dunia maya, penipuan, dan secara tidak sah memperoleh informasi dari komputer yang dilindungi dan merusak komputer yang dilindungi.

"Saya tidak sepenuhnya memahami alasan dia bunuh diri," kata Applebaum, yang bekerja sama dengan Swartz pada proyek-proyek keamanan maya. Applebaum kini juga menjadi subyek dari penyelidikan federal untuk koneksinya dengan Wikileaks. "Tapi aku bisa memahami kasus yang membelitnya memberikan kontribusi pada keputusasaan yang mendalam dan depresi."

AP | NEWS YAHOO | TRIP B

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

24 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

25 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

29 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

30 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

32 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

33 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

33 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

35 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

36 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya