Simpanse Betina Ternyata Lebih Agresif

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 6 Maret 2013 06:08 WIB

Simpanse. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Minneapolis - Simpanse betina ternyata lebih bersikap negatif, lebih agresif dan kompetitif ketika berkomunikasi dengan betina lain. Studi yang dilakukan baru-baru ini mengkaji strategi isyarat berbeda yang digunakan oleh sekelompok betina di kebun binatang Chester, Cheshire-Inggris.

Dalam interaksi antara betina-betina itu, simpanse menggunakan sinyal lebih agresif dan sering seperti kurang meminta maaf dengan gerakan yang menghibur diri sendiri. Namun, mereka menerapkan strategi sinyal lebih positif disekitar jantan. Dengan sikap yang lebih akrab menyambut dan lebih menyerah.

"Ketika berkomunikasi dengan jantan, betina seperti berusaha menyedot perhatian jantan-jantan itu," kata Nicole Scott, mahasiswa postdoctoral dari Universitas Minnesota, Minneapolis, Amerika Serikat. Temuan ini telah dipublikasikan dalam American Journal of Primatology.

Untuk melakukan penelitian tersebut, Scott mencatat 17 simpanse betina dan 5 ekor jantan dalam kelompok simpanse di kebun binatang Chester. "Saya mencermati gerakan mereka sebagai gerakan ekspresif dari anggota badan, kepala maupun postur tubuh yang disengaja," katanya.

Pemeriksaan perilaku secara keseluruhan pada jantan maupun betina tak menunjukkan perbedaan dalam gerak hewan. Tetapi perbedaan dalam komunikasi muncul ketika interaksi individu dianalisis.

Scott menunjukkan bahwa simpanse betina lebih sensitif terhadap sesama betina daripada jantan. Menurut ahli biologi, tekanan sosial yang berbeda pada jenis kelamin bisa menjelaskan perbedaan dalam strategi komunikasi.

Misalnya, jantan mungkin memiliki hubungan yang lebih positif dengan jantan lain karena pentingnya aliansi antar pejantan. Selain itu untuk kepentingan mempertahankan peringkat sosial yang tinggi dalam kelompok. Tetapi simpanse betina terlihat kurang fokus untuk membina hubungan positif dengan betina lain. Dan gantinya, mereka lebih menekankan hubungan positif itu kepada simpanse jantan.

"Berbicara tentang karakter dan perilaku, terlihat beberapa kesamaan dengan kehidupan manusia. Wanita umumnya lebih agresif dan kompetitif dengan sesamanya. Pria tidak mengubah perilaku mereka diluar konteks peringkat manusia," kata Scott. Ia menambahkan bahwa sifat agresif pada betina bisa menjadi kontroversial karena selama ini jantan lebih agresif dibandingkan betina.

BBC | ISMI WAHID

Berita terpopuler lainnya:
Ini Tokoh-tokoh yang Mengilik Anas Soal Century
Malaysia Bayar Sewa ke Sultan Sulu Rp 14 Juta

Fakta-fakta Menarik Jelang MU Vs Real Madrid

Kelompok Penyusup Diduga Mendarat Lagi di Sabah

'Perjalanan Pulang' Keluarga Sultan Sulu ke Sabah

Pegawai Kemenag Dicurigai Gelapkan Dana Haji

Google Ikut Terjun Jual Beli Mobil

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya