TEMPO.CO, London - Menyenangkan, ramah dan pintar, lumba-lumba sering digambarkan sebagai yang paling lembut dari semua makhluk laut. Namun, menurut penelitian, tidak hanya kurang canggih dibandingkan ayam, sifat menyenangkan lumba-lumba menutupi sisi gelapnya yang lebih agresif.
Para ilmuwan dari unit penelitian mamalia laut di St Andrews University mengatakan mereka telah melihat lumba-lumba terlibat dalam tindak kekerasan. Mereka menemukan mamalia laut itu sering mencoba untuk mengisolasi dan kemudian membunuh lumba-lumba yang lebih kecil, tanpa berniat memakan bangkai mereka.
Sebuah proyek penelitian enam tahun Australia menemukan bahwa geng jantan mencoba untuk menegaskan otoritas mereka dengan mengancam geng jantan lain, dan sering mengakibatkan perkelahian berdarah.
Temuan itu bertolak belakang dengan kampanye para ahli yang mengklaim bahwa mamalia itu memiliki hak yang sama dengan manusia karena kecanggihan moral lumba-lumba.
Para ilmuwan tahun lalu mengajukan tawaran agar lumba-lumba direklasifikasi sebagai "orang bukan manusia" serta mengatakan membunuh mereka harus diperlakukan sebagai pembunuhan.
Akan tetapi zoologi, Justin Gregg, yang bekerja untuk US Dolphin Communication Project, percaya kita telah membiarkan ide-ide sentimental tentang spesies itu mengaburkan penilaian kita. "Lumba-lumba menarik, tetapi dalam hal kecerdasan mereka tidaklah sespesial yang digambarkan," katanya.
"Lumba-lumba memiliki peluit ciri khas yang unik dan mungkin mereka bisa menggunakan itu untuk berkomunikasi. Tapi mereka tampaknya tidak memiliki sinyal alarm atau sinyal makanan. Sehingga dalam hal ini mereka kurang canggih dibanding ayam."
"Jika kita bisa berhenti melihat mereka melalui lensa kondisi manusia kita, maka kita akan terbuka pada gagasan bahwa banyak spesies lain memiliki kehidupan yang sama menakjubkan." Simak berita tekno lainnya di sini.
DAILYMAIL | ERWIN Z
Berita lain
Instragram Bakal Buka Iklan Tahun Depan
Sehat Berkat Aplikasi Mobile
Nintendo 2DS Konsol Game untuk Pemula
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya