TEMPO.CO, California - Alat pengukur kekuatan gempa, seismograf, mendapat saingan. Tidak jauh-jauh, pesaing itu ada di saku Anda: telepon pintar.
Ilmuwan Italia meyakini akselerometer yang biasa terdapat pada ponsel pintar alias smartphone akan bisa digunakan menilai guncangan bumi. Demikian tertulis dalam artikel pada buletin Seismological Society of America, Ahad lalu, 29 September 2013.
Peneliti dari National Institute of Geophysics and Volcanology Italia menyatakan cip MEMS (Micro-Electro-Mechanical System accelerometer), yang ada pada kebanyakan ponsel pintar, merupakan alat untuk mendeteksi gerak. Salah satu fungsinya untuk mengubah posisi layar dari vertikal ke horizontal dan sebaliknya.
Antonino D' Alessandro, seorang peneliti di institut tersebut, mengatakan, secara teori, setiap perangkat yang terhubung ke Internet dengan sensor akselerometer bisa menjadi stasiun seismik yang kuat. "Juga bisa digunakan untuk meningkatkan jumlah titik pengamatan saat gempa terjadi," katanya.
Banyaknya pengguna smartphone membuat para ilmuwan bisa menciptakan jaringan seismik perkotaan, yang bisa mengirimkan data geologi secara realtime ke lembaga berwenang. Kalau di Indonesia, ya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Temuan ini diilhami oleh Stanford Quake-Catcher Network. Jaringan ini menghubungkan seismograf dengan komputer para sukarelawan. Namun, jika komputer diganti dengan ponsel pintar--menggunakan sensor akselerometer, fungsi pengukuran kekuatan gempa kian sensitif. Menurut Alessandro, teknologi akselerometer memenuhi segala syarat untuk memantau gempa bumi. "Terutama gempa di lingkungan ekstrem seperti di bawah tanah atau di gunung berapi," ujarnya.
THE VERGE | INTERNATIONAL SCIENCE TIMES | NUR ROCHMI
Berita terkait
Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG
3 jam lalu
Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.
Baca SelengkapnyaBMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara
6 jam lalu
Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas
Baca SelengkapnyaBMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia
6 jam lalu
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Baca SelengkapnyaPeringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir
13 jam lalu
Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.
Baca SelengkapnyaDi Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa
21 jam lalu
Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.
Baca SelengkapnyaBMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia
1 hari lalu
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Baca SelengkapnyaDasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat
1 hari lalu
Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.
Baca Selengkapnya4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG
1 hari lalu
Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.
Baca SelengkapnyaBPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela
2 hari lalu
Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.
Baca SelengkapnyaGempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan
2 hari lalu
BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.
Baca Selengkapnya