TEMPO.CO, Jakarta - Google meluncurkan fitur iklan baru, yaitu AdSense Direct. Ini diperuntukkan bagi para agen pemasang iklan kecil yang ingin memasang iklan, tetapi tidak ingin menggunakan mekanisme DoubleClick yang dirasa cukup kompleks.
Ini membuat Google, raksasa Internet, berkompetisi langsung dengan pemain layanan iklan yang lebih kecil, seperti iSocket dan Buy Sell Ads.
Adsense merupakan layanan pemasangan iklan dari Google pada situs pihak ketiga. Jenis iklan yang terpasang disesuaikan secara otomatis dengan konten dari situs itu.
Pemilihan jenis iklan yang cocok juga digabung dengan algoritma Google mengenai apa yang dicari oleh pengguna yang membuka situs itu.
Dengan layanan baru Adsense Direct ini para agen bisa berhubungan langsung dengan para pengiklan. Para agen ini tinggal menghubungi para pengiklan individual dan meminta mereka memasukkan rancangan kreatif iklan ke laman AdSense Direct masing-masing dan membayar biaya iklannya.
Google bakal mendapat sekitar 15 persen pemasukan dari nilai transaksi setiap agen iklan ini. Semua tagihan dan rekap transaksi dilakukan lewat Google Wallet. Para pengiklan bisa membeli space iklan ini untuk paling lama 90 hari.
TECHCRUNCH | BUDI RIZA
Berita terkait
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
6 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
11 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
13 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
13 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
25 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
29 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
29 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
33 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024
36 hari lalu
Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.
Baca SelengkapnyaKominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital
46 hari lalu
Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.
Baca Selengkapnya