Smartphone Samsung Galaxy S5 (kiri) dan Samsung Gear 2 dipamerkan di Samsung Galaxy Studio, di New York, Amerika Serikat, Senin (24/2). Galaxy S5 juga dilengkapi dengan monitor detak jantung built-in untuk melengkapi tiga gadget kesehatan terbaru yang akan diluncurkan Samsung. AP/Richard Drew
TEMPO.CO, Jakarta - Pembuat ponsel pintar selalu bisa mencari cara agar produknya mampu bekerja lebih baik dari ponsel lain. Samsung sepertinya menerapkan hal tersebut pada Galaxy S5. Vendor asal Korea Selatan itu memiliki terobosan baru dalam mengantisipasi masalah daya tahan baterai dengan menyediakan aplikasi PowerXtend.
Aplilasi buatan produsen asal Israel, Lucid, menyediakan juga sejumlah paket software lain, di antaranya NavXtend untuk navigasi, GameXtend untuk bermain game, dan WebXtend untuk menjelajah situs. Jika fungsinya disesuaikan dengan kegunaannya, aplikasi itu bisa mengoptimalkan kinerja GPU dengan daya baterai yang telah disesuaikan agar lebih irit.
Saat melakukan tes pada acara Consumer Electronics Show (CES) 2014 di Las Vegas Januari lalu, PowerXtend mampu mengurangi konsumsi baterai secara signifikan. PowerXtend juga pernah dipasangkan dengan Galaxy Note 3 dan Galaxy Tab 10.1. Kala itu penilaiannya pun cukup memuaskan.
Bukan hanya itu, Samsung juga akan meningkatkan manfaat PowerXtend dengan sistem penghemat daya miliknya sendiri bernama Ultra Power Saving Mode. Dengan gabungan keduanya, Galaxy S5 bisa menampilkan layar hitam putih agar baterai lebih tahan lama.
Baik Samsung dan Lucid sudah mengkonfirmasi bahwa PowerXtend akan hadir di Galaxy S5. Ponsel yang juga dilengkapi dengan sensor sidik jari ini akan siap meluncur April untuk konsumen kelas menengah ke atas.