Ericsson Nol Site adalah solusi situs baru yang telah dikembangkan untuk densifikasi jaringan di lingkungan kota di luar ruangan dengan berbagai kelebihan, Hal ini didasarkan pada penduduk yang tumbuh di tingkat 7500 orang per jam. Lampu Zero Site bisa menghemat hingga 50-70% dan sangat ramah lingkungan juga sesuai dengen kebutuhan masyarakat saat ini. (Sumber:www.ericsson.com)
TEMPO.CO, Jakarta - Ericsson dan Royal Philips bekerja sama dalam pembuatan model baru penerangan jalan umum light-emitting diode (LED) yang terkoneksi. Inovasi ini untuk memecahkan dua masalah utama yang dihadapi kota saat ini, yaitu menyediakan perbaikan kinerja jaringan di area kota yang padat dan memberikan penerangan publik berkualitas tinggi yang efisien.
Ericsson dan Philips mengombinasikan manfaat konektivitas mobile dan penerangan LED dalam sebuah model lightning as a service untuk perkotaan. Sebab, di dalam tiang lampu juga tersedia ruang bagi penyedia layanan jaringan untuk membangun infrastruktur mobile broadband.
"Kami menampilkannya dalam Barcelona Mobile Congress di Spanyol, Februari lalu," kata Presiden Direktur Ericsson Indonesia, Sam Saba, di Senayan, Jakarta. Ia menunjukkan video peluncuran penerangan jalan LED terkoneksi, yang disebut zero site, itu kepada wartawan.
Menurut Saba, model baru ini akan membantu pemerintah kota dan operator telekomunikasi mobile. Sebab, operator dapat memperbaiki cakupan jaringan dan kapasitas data untuk warga kota sambil mengurangi kekusutan jaringan perkotaan. "Tanpa polusi lingkungan," katanya.
Ia mengatakan, saat pameran berlangsung, sudah ada beberapa operator yang tertarik untuk menyewa ruang di dalam tiang lampu. "Pemain tower pun sangat tertarik dengan zero site," kata Saba, sambil tersenyum. Tapi ia belum bisa memastikan kapan teknologi ini tiba di Tanah Air.
Presiden dan Direktur Utama Ericsson Hans Vestberg dalam rilisnya mengatakan solusi zero site untuk mengatasi populasi kota yang tumbuh 7.500 orang tiap jam. Juga trafficmobile data yang diharapkan tumbuh sepuluh kali lipat pada 2019. Sebab, dunia tidak meluas secara geografis.
Sedangkan penerangan jalan LED dari Philips dapat menghasilkan penghematan energi sebesar 50-70 persen, bahkan mencapai 80 persen ketika ditambah dengan smart control--seperti divalidasi oleh sebuah studi yang dilakukan The Climate Group terhadap 12 kota besar dunia.
Studi ini juga menunjukkan bahwa warga kota cenderung memilih cahaya putih penerangan LED, yang merepresentasikan rasa aman dan meningkatkan visibilitas dibanding dengan cahaya oranye pada sistem sodium tekanan tinggi yang tradisional.