Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan. REUTERS/Umit Bektas
TEMPO.CO, Ankara - Setelah pekan lalu memblokir jejaring sosial Twitter, pemerintah Turki dilaporkan memblokir layanan berbagi video YouTube pada Kamis, 27 Maret 2013. (Baca: Turki Akhirnya Blokir Twitter). Turki sebelumnya dilaporkan telah meminta Google, pemilik YouTube, untuk menurunkan video-video yang mengganggu mereka. Namun, Google enggan menuruti karena tak sesuai dengan prinsip kebebasan bersuara.
Menurut Associated Press, pemblokiran ini terjadi hanya beberapa jam setelah satu akun anonim mengunggah rekaman pembicaraan Kepala Intelejen Turki dengan Menteri Luar Negeri yang membahas kemungkinan operasi militer di Suriah, tetangga Turki. Kepada Reuters, Google menyatakan sedang mencari laporan benarkah pengguna Turki tak bisa mengakses layanan YouTube.
Turki kian kalap. Pekan lalu, setelah muncul bocoran rekaman pembicaraan yang mengkaitkan Perdana Menteri Recep Teyep Erdogan dengan kasus korupsi, negeri di gerbang Eropa itu menutup Twitter. Pengguna Twitter di Turki bersiasat mengakses Twitter lewat DNS Google. Namun, jalur DNS Google akhirnya juga diblokir. Sebagian pengguna masih bisa mengakali agar tetap bisa mengakses Twitter dan mengabarkan kondisi ini kepada dunia. (Baca: Setelah Twitter, Turki Blokir DNS Google)
Seorang pengguna di Turki, Zeynep Tufekci, Kamis malam lewat Twitter mengabarkan aksi memblokir Youtube ini lewat akun Twitternya @Zeynep. Otoritas telekomunikasi di Turki, TIB, mengkonfirmasi pemblokiran ini lewat situs mereka www.tib.gov.tr. Ini bukan pemblokiran YouTube pertama kalinya oleh Turki. Pada 2007, Turki juga sempat memblokir YouTube.
