Penentuan Puasa Berbeda, Solusinya Astrofotografi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 26 April 2014 05:21 WIB

Petugas melakukan rukyatul hilal untuk menentukan 1 Syawal 1433 H, di Pantai Ambat, Tlanakan, Pamekasan, Jatim, (18/8). Tim rukyat gabungan Kemenag, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan serta sejumlah lembaga Islam lainnya gagal melihat bulan karena tertutup awan. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Surabaya - Perbedaan penentuan awal dan akhir Ramadhan mengusik penulis Agus Mustofa. Setelah menulis buku berjudul 'Jangan asal Ikut-ikutan Hisab & Rukyat', kini dia akan menggelar Workshop Astrofotografi.

Teknik astrofotografi itulah yang ingin diperkenalkan Agus kepada khalayak umum. Ia menggandeng pakar Astrofotografi asal Prancis, Thierry Legault. Insinyur yang menjadi konsultan pesawat Boeing, Airbus dan Aerospace itu berhasil memotret bulan sabit sangat tipis menjelang Ramadhan pada 8 Juli 2013.

Menurut Agus, teknik Astrofotografi ala Thierry bisa menjadi solusi kontroversi hisab dan rukyat. "Teknik ini bisa diadaptasi menjadi jalan tengah antara hisab dan rukyat yang seringkali berbeda," kata Agus, Kamis 24 April 2014.

Agus mengatakan metode penyatuan hisab rukyat yang digunakan adalah Rukyat Qobla Ghurub yaitu teknik merukyat hilal sebelum maghrib. Dengan cara itu, pembuktian hadirnya bulan sabit awal Ramadhan ataupun Syawal tidak perlu menunggu saat matahari tenggelam atau maghrib. Tetapi bisa dilakukan di siang atau pagi hari. Tahun ini misalnya, pergantian bulan hijriyah dari Syakban ke Ramadhan akan terjadi pada 27 Juni 2014 pukul 15.09 WIB.

Dengan metode Rukyat Qobla Ghurub itu, tim Astrofotografi sudah bisa memotret dan merekam secara video posisi bulan sebelum ijtimak dan sesudahnya di waktu Ashar. Saat-saat peralihan dari bulan Syakban ke bulan Ramadan, akan dipotret dan direkam secara video selama 2-3 jam. Sementara itu, petugas rukyat pemerintah masih akan menunggu saat-saat maghrib, dimana hampir bisa dipastikan bulan sabit atau hilal tidak akan terlihat di tahun ini, disebabkan ukurannya yang masih sangat tipis. Yakni, hanya sekitar 0,5 derajat saja.

Dengan kondisi itu, para penganut hisab akan memutuskan Ramadan sudah datang, dan akan memulai puasa pada 28 Juni 2014. Sedangkan para penganut rukyat, karena tidak bisa melihat hilal, baru akan memulai puasa pada 29 Juni 2014. Tetapi, jika pemerintah bersepakat dengan hasil pemotretan dan rekaman video astrofotografi ini, bisa dipastikan awal puasa tahun ini akan terjadi bersamaan. "Karena, insya Allah bulan sabit sudah akan terlihat dan bisa dibuktikan secara visual dengan foto maupun video pada sore hari, sekitar pukul 15.09 wib di tanggal 27 Juni 2014," ujar mantan wartawan media cetak ini.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo


Berita terpopuler:
Ahok: Kita Beragama tapi Tak Bertuhan
Gagal ke Senayan, Roy Suryo Tuding Ada Manipulasi
Kebakaran Pasar Senen, 33 Unit Damkar Diturunkan

Berita terkait

Persis Tetapkan 1 Ramadan Selasa

48 hari lalu

Persis Tetapkan 1 Ramadan Selasa

PP Persis menetapkan awal Ramadan 1445 H pada Selasa, 12 Maret 2024. Idul Fitri pada 10 April 2024 dan Idul Adha pada 17 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Awal Ramadan Berpotensi Berbeda, Kemenag Minta Saling Menghormati

49 hari lalu

Awal Ramadan Berpotensi Berbeda, Kemenag Minta Saling Menghormati

Kementerian Agama mengiimbau masyarakat mengedepankan dialog terbuka dan sikap saling menghormati soal adanyaperbedaan awal puasa Ramadan 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan 2024 Hari ini

49 hari lalu

Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan 2024 Hari ini

Sidang isbat akan melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, serta dihadiri para duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam.

Baca Selengkapnya

Libur Awal Puasa dan Lebaran 2024 Tanggal Berapa? Ini Jadwalnya

50 hari lalu

Libur Awal Puasa dan Lebaran 2024 Tanggal Berapa? Ini Jadwalnya

Menjelang puasa, informasi mengenai libur awal puasa dan lebaran 2024 tanggal berapa perlu diketahui. Berikut ini informasi lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Kenapa Awal Ramadan dan Lebaran di Indonesia Sering Berbeda? Ini Penjelasannya

51 hari lalu

Kenapa Awal Ramadan dan Lebaran di Indonesia Sering Berbeda? Ini Penjelasannya

Awal Ramadan dan lebaran di Indonesia sering berbeda. Hal ini lantaran ada perbedaan pendapat dari masing-masing ulama. Berikut ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Berbeda dengan 1 Ramadhan Prediksi Idul Fitri Bisa Serentak, Ini Kata Abdul Mu'ti

52 hari lalu

Berbeda dengan 1 Ramadhan Prediksi Idul Fitri Bisa Serentak, Ini Kata Abdul Mu'ti

Meskipun ada perbedaan penetapan 1 Ramadhan, ada kesamaan dalam menetapkan tanggal 1 Syawal. Prediksinya jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Baca Selengkapnya

Perempuan juga Bisa, Begini Cara dan Syarat Jadi Saksi Kemunculan Hilal Ramadan

18 Maret 2023

Perempuan juga Bisa, Begini Cara dan Syarat Jadi Saksi Kemunculan Hilal Ramadan

Menjadi saksi rukyat atau petugas pemantau hilal boleh dilakukan oleh pria atau wanita. Sains dan Astronomi memudahkan penentuan awal Ramadan.

Baca Selengkapnya

Peneliti Astronomi: Awal Ramadan Nanti Seragam tapi Tidak untuk Idul Fitri

17 Maret 2023

Peneliti Astronomi: Awal Ramadan Nanti Seragam tapi Tidak untuk Idul Fitri

Peneliti astronomi sarankan pembentukan otoritas tunggal biar perbedaan awal Ramadan dan Idul Fitri tak berulang.

Baca Selengkapnya

Tak Diundang Sidang Isbat Kementerian Agama, Muhammadiyah Tak Ambil Pusing

2 April 2022

Tak Diundang Sidang Isbat Kementerian Agama, Muhammadiyah Tak Ambil Pusing

Muhammadiyah sama sekali tidak ada masalah meskipun tahun-tahun sebelumnya selalu diundang dalam sidang isbat itu.

Baca Selengkapnya

Kemenag Sebut Muhammadiyah Ikut Beri Tanggapan saat Sidang Isbat

2 April 2022

Kemenag Sebut Muhammadiyah Ikut Beri Tanggapan saat Sidang Isbat

PP Muhammadiyah menegaskan pihaknya tidak diundang oleh Kementerian Agama dalam sidang sidang isbat penentuan awal Ramadan.

Baca Selengkapnya