TEMPO.CO, Seoul - Di tengah-tengah perdebatan kemungkinan lolosnya Rancangan Undang-Undang Kecanduan Video Game di Korea, sebuah usulan yang secara hukum akan menafsirkan video game setara dengan obat-obatan dan alkohol, sebuah komunitas online mendukung amandemen kebijakan yang dibuat oleh Military Manpower Administration pada 2010 yang membebaskan pecandu video game dari menjalani wajib militer mereka.
Di negara di mana semua laki-laki berbadan sehat diwajibkan untuk menjalani setidaknya 21 bulan wajib militer dari dinas militer, hal ini adalah sesuatu yang signifikan, terutama mengingat begitu populernya video game di antara laki-laki Korea.
Menurut amandemen itu, pembebasan dari wajib militer dapat diberikan jika orang tersebut telah menjalani enam bulan atau lebih pengobatan untuk alkohol, narkoba, atau kecanduan video game dan telah menunjukkan ketidakmampuan.
Sebagai tanggapan, Military Manpower Administration telah menyatakan bahwa belum ada satu orang pun sejauh ini yang telah memenuhi syarat untuk pembebasan karena kecanduan video game. "Mereka yang memenuhi syarat akan melalui pengujian fisik dan psikologis tambahan," demikian pernyataan lembaga itu sebagaimana dikutip CNET, Kamis, 17 Juli 2014.
Selain itu, amandemen tersebut dibuat sebelum kecanduan video game menjadi isu nasional dan bahwa saat ini belum ada metode penilaian konkret untuk mengidentifikasi kecanduan video game.
Jika legislatif Korea benar-benar meloloskan Undang-Undang Kecanduan Video Game, banyak yang percaya bahwa pembebasan akibat kecanduan video game adalah kemungkinan yang sangat nyata. Adalah logis untuk mengembangkan pendekatan yang lebih ilmiah guna mengidentifikasi kecanduan video game jika dianggap setara dengan kecanduan obat-obatan.
Baru-baru ini, pada bulan Juni, kecanduan video game terdaftar sebagai salah satu penyebab seorang tentara Korea menembak lima anggota unitnya di sebuah pangkalan militer yang terletak di perbatasan antara Korea Utara dan Selatan. Tentara buronan itu, diidentifikasi sebagai Sgt. Lim, melarikan diri dari markasnya kemudian ditemukan terluka akibat tembakannya sendiri. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z. | CNET
Berita lain
Samsung Kuasai Pasar Tablet Indonesia
Google+ Bolehkan Pemakaian Nama Profil Palsu
Supaya Selfie Anda Terlihat Keren
Mahasiswa UGM Bikin Rompi Anti-radiasi Murah
Jelang Lebaran, Transaksi di Berniaga.com Melonjak
Berita terkait
Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif
21 Oktober 2017
Produsen komputer, Acer, menilai, dalam beberapa tahun, industri game di Indonesia akan tumbuh.
Baca SelengkapnyaDua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA
13 September 2017
Alegrium mengumumkan dua game karyanya, yakni Almighty dan Icon Pop Quiz 2, menerima nominasi People's Choice Awards dalam kedua IMGA SEA
Baca SelengkapnyaBeralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One
27 Agustus 2017
Microsoft telah menghentikan produksi Xbox One beberapa bulan sebelum penghentian penjualan konsol Xbox One.
Baca SelengkapnyaLG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017
23 Agustus 2017
LG melengkapi kedua gaming monitornya ini dengan refresh rate 144Hz dan 240Hz.
Baca SelengkapnyaFormula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports
22 Agustus 2017
Formula One mengumumkan peluncuran seri eSports yang akan berlangsung dari bulan September sampai November.
Baca SelengkapnyaBahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer
16 Agustus 2017
Bermain video game jenis aksi tidak baik bagi kesehatan otak karena akan mengurangi daya ingat.
Baca SelengkapnyaGame 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak
11 Agustus 2017
Amanda Rushing, ibu dua anak yang tinggal di California, menuntut perusahaan animasi Walt Disney atas tuduhan pelanggaran privasi anak-anak.
Baca SelengkapnyaFokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator
10 Agustus 2017
Acer mengincar posisi teratas pasar perangkat game di Indonesia.
Baca SelengkapnyaParis Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024
9 Agustus 2017
Presiden komite tender Olimpiade Paris mengatakan diskusi akan
digelar untuk membahas prospek gamer bersaing untuk emas
Olimpiade.
Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif
4 Agustus 2017
Para orang tua sebaiknya berhati-hati jika anak gemar main video game yang bertema kekerasan.
Baca Selengkapnya