Antisipasi Banjir, ITS Bikin Perahu Ringan

Reporter

Selasa, 28 Oktober 2014 21:00 WIB

Sejumlah undangan melihat peluncuran kapal kayu Yole de Bantry generasi ke-4 yang dinamai Baitasena di atas KRI Makassar, Dermaga Ujung, Komando Armada Timur, Surabaya, Senin (20/1). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya- Mahasiswa dan dosen Jurusan Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuat inovasi perahu penyelamat (rescue boat). 'Kapal Nuh' versi ITS itu dirancang untuk menyelamatkan korban di daerah rawan bencana banjir seperti kawasan Bengawan Solo. "Bahannya dari plastik, didesain bersarat rendah agar cocok digunakan dalam proses evakuasi korban banjir," tutur penggagas perahu tersebut, Wasis Dwi Aryawan, melalui rilisnya, Selasa, 28 Oktober 2014.

Dosen Teknik Perkapalan itu menjelaskan, dalam mengembangkan ide ini ITS bekerjasama dengan perusahaan swasta CV Pionir Mandiri Jaya. Perahu ini memiliki ukuran panjang 2,3 meter, lebar 1,5 meter, tinggi 0,8 meter, dan sarat 0,25 meter. Prototipe tersebut telah diuji stabilitasnya di Laboratorium Hidrodinamika Jurusan Teknik Perkapalan FTK ITS. "Kapasitas angkut mencapai delapan orang, tanpa perlu khawatir kandas," kata Wasis.

Kapal ini dibuat dengan desain lambung ganda (double hull). Sehingga, rescue boat masih bisa mengapung jika terjadi benturan yang menyebabkan sobeknya lambung luar. Untuk meningkatkan kekuatan kapal terhadap benturan maka dilakukan pengisian busa pada lambung ganda. (Baca juga: ITS Luncurkan Kapal Kayu 'Baita Sena')

Wasis menambahkan, karya tersebut sangat aman. Bahan plastik yang ringan dan berbentuk seperti kotak menambah keamanan pada perahu. Kapal yang dia bikin bersama anak-anak didiknya itu juga diklaim lebih murah dibandingkan dengan rescue boat biasa. "Bahkan menghemat ongkos sampai 25 persen."

Keuntungan lain, perahu bisa didaur ulang secara terus menerus. "Sangat berbeda jauh dengan perahu yang menggunakan bahan fiber glass, meski ringan tapi bahan tersebut hanya untuk sekali pakai," kata dia. Pembuatan cetakannya sendiri bisa menghabiskan waktu selama seminggu. Namun setelah cetakannya jadi, ia dan tim bisa memproduksi enam buah kapal per hari.

Perahu buatan kampus ITS ini sudah dikirim ke Bojonegoro untuk mengantisipasi luapan Bengawan Solo. "Sudah kami kirim beberapa ke Bojonegoro, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar," ujarnya. (Baca yang lain: Mobil Mini ITS Juara di Australia)


ARTIKA RACHMI FARMITA


Terpopuler:
Smartfren Luncurkan Seri Terakhir Keluarga G
Cina Luncurkan Misi Ulang-Alik Pertama ke Bulan
Mau Pizza, Tekan Tumit Tiga Kali
Smartfren Siapkan Ponsel Android Lollipop di 2015
Polisi Dubai Dilengkapi Google Glass

Berita terkait

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

2 hari lalu

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

Dirjen Dikti memantau pelaksanaan UTBK SNBT di ITS.

Baca Selengkapnya

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

6 hari lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

10 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

13 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

14 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

15 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

18 hari lalu

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

18 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

19 hari lalu

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

29 hari lalu

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya