TEMPO.CO, New York - Tahun 204 menjadi tahun yang sibuk bagi pengembang Android. Hal ini terlihat dari jumlah aplikasi di Google Play Store yang meningkat lebih dari 50 persen tahun lalu, melampaui App Store dari Apple untuk pertama kalinya.
Angka-angka terbaru itu datang dari appFigures, layanan analisis yang memantau data dari ribuan aplikasi yang menggunakan platformnya. Laporan itu mencatat bahwa tiga toko aplikasi yang dipantau - Android, iOS dan AppStore dari Amazon - mencatat sejumlah besar pertumbuhan, namun Google mencatat pertumbuhan lebih signifikan dari dua lainnya.
"Yang menarik adalah meskipun Apple terus tumbuh dengan kuat, namun Google Play yang tumbuh lebih signifikan," tulis perusahaan itu sebagaimana dikutip Mashable, Jumat, 16 Januari 2015. "Pada tahun 2014 jumlah aplikasi yang didistribusikan melalui Google Play telah tumbuh dua kali lipat."
Perusahaan analisis App Annie, yang melacak data app store dari Google Play dan App Store Apple, membenarkan bahwa Google Play memang memiliki lebih banyak aplikasi daripada iOS App Store.
Saat tulisan ini dibuat, Google Play memiliki hampir 300 ribu lebih aplikasi dari iOS App Store – suatu perbedaan sekitar 17 persen - menurut perusahaan itu.
appFigures tidak ingin berspekulasi tentang alasan di balik perubahan dalam pertumbuhan, tetapi ada kemungkinan beberapa faktor penyebabnya. Android masih memiliki pangsa pasar yang lebih besar secara keseluruhan daripada iOS secara global, sehingga masuk akal bahwa lebih banyak pengembang akan tertarik ke platform itu. Google juga membuat lebih mudah bagi pengembang untuk membuat aplikasi baru dan tidak membuat pengembang Android melalui proses persetujuan sepanjang Apple.
Namun, secara keseluruhan, pengembang iOS masih menghasilkan jauh lebih banyak uang daripada rekan-rekan mereka yang berbasis Android. Meskipun unduhan Android 60 persen lebih tinggi, pengembang iOS masih menghasilkan 60 persen lebih banyak uang, menurut temuan AppAnnie dalam laporan Market Index untuk kuartal ketiga 2014.
