Seorang pelajar melintas di depan papan yang menggambarkan proses evolusi manusia dalam pameran Sosialisasi dan Publikasi Museum Manusia Purba Sangiran di pusat perbelanjaan Mall Grand City, Surabaya, Kamis (11/6). Berbagai fosil yang ditemukan di Situs Purbakala Sangiran ini merupakan ajakan agar masyarakat mencintai museum sebagai ruang edukasi. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan mengidentifikasi fosil tulang rahang yang ditemukan di Taiwan berasal dari manusia purba jenis baru. Manusia primitif yang disebut "manusia Penghu" itu diyakini menghuni kawasan Asia Timur pada 190 ribu tahun lalu.
Fosil manusia Penghu ditemukan tersangkut jaring ikan milik nelayan di perairan lepas pantai Kepulauan Penghu. Tim ilmuwan dari Taiwan, Jepang, dan Australia, yang mengidentifikasi fosil itu, menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Nature Communications.
Fosil itu berupa fragmen tulang rahang bawah sebelah kanan sepanjang 10 sentimeter. Empat gigi masih tertancap pada rahang itu, dua di antaranya gigi geraham besar. (Baca: Manusia Purba Gemar Mancing, Ini Buktinya)
Para ilmuwan tidak dapat menentukan jenis kelamin, usia, maupun ukuran tubuh hominid dari sisa tulang rahang tersebut. "Namun kemungkinan adalah manusia yang kuat," demikian pernyataan tim peneliti, seperti ditulis laman Telegraph, Rabu, 28 Januari 2015.
Fosil manusia Penghu diduga kuat sebagai jenis baru karena sangat berbeda dengan dua bentuk lain dari Homo erectus, yaitu manusia Peking dan manusia Jawa. Tulang rahang itu juga tidak berhubungan dengan Homo floresiensis atau manusia hobbit, yang fosilnya ditemukan di Flores, Indonesia, pada 2003. (Baca: Alat Batu Berusia 1,2 Juta Tahun Ditemukan)
"Ini berarti fosil manusia Penghu dapat mewakili spesies yang sama sekali baru atau subkelompok langka Homo erectus," para ilmuwan menuturkan.