Temuan Terbaru, Masa Dewasa Mulai Umur 25 Tahun  

Reporter

Jumat, 20 Februari 2015 17:25 WIB

Fukushima, Jepang, sekelompok wanita muda Jepang tengah merayakan hari kedewasaan. Di Jepang, hari kedewasaan merupakan sesuatu hal yang harus dirayakan dan dijadikan hari libur. Hal tersebut dirayakan untuk memberikan dorongan semangat dan ucapan selamat pada mereka yang baru menginjak usia dewasa, 20 tahun. The Asahi Shimbun/Getty Images

TEMPO.CO, Pittsburgh - Para ilmuwan menetapkan ambang batas baru bagi kategori umur dewasa. Berdasarkan hasil riset terbaru tim peneliti dari Pittsburgh School of Medicine, seseorang belum menjadi dewasa sampai menginjak usia 25 tahun.

Beatriz Luna, seorang psikiater dari Pittsburgh School of Medicine, mengatakan keinginan remaja mencari sensasi dan kebaruan mulai meningkat ketika mereka hidup mandiri dan tidak lagi tinggal bersama orang tua atau keluarga. Sebelumnya, keinginan ini dianggap mencapai puncak pada 15 tahun--usia dewasa di Amerika Serikat.

Namun, studi terbaru Luna dan timnya menyatakan batas usia dewasa seseorang merentang jauh melampaui itu. Kunci utama temuan ini adalah bukti hiper-aktivitas di bagian otak yang dikenal sebagai striatum, yang dirangsang oleh penghargaan dan berlanjut sampai pertengahan usia dua puluhan.

Sebelumnya diperkirakan bahwa "tanggung jawab orang dewasa", seperti menjalani pekerjaan tetap, membayar tagihan, dan berkeluarga akan menghentikan efek hiper-aktivitas pada otak. "Tetapi ternyata orang-orang yang melewati ambang batas kedewasaan umumnya berumur mendekati 25 tahun," kata Luna seperti dikutip laman Independent, Jumat, 20 Februari 2015.

Pada remaja, bagian otak yang menentukan keinginan mencari sensasi atau berpetualang bekerja sama dengan "pusat perencanaan" otak atau korteks prefrontal untuk mendorong rasa ingin tahu dan keinginan mencoba hal baru. "Keinginan mencari informasi dan hal-hal baru terbukti dijumpai pada manusia dan seluruh spesies," kata Luna.

Luna masih memperdalam penelitian untuk menemukan seberapa jauh perubahan aktivitas otak terhadap rentang masa dewasa manusia. Ia memperkirakan masa dewasa bisa mencapai usia tiga puluhan. Ketika memasuki masa dewasa inilah manusia dituntut untuk lebih bertanggung jawab--sikap yang kurang menonjol ketika masa kanak-kanak dan remaja. "Tapi setidaknya kini manusia mempunyai waktu lebih lama untuk bermain-main," Luna menuturkan.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Cara Otak Manusia Memutar Kenangan: Mengaitkan dengan Hal Unik

16 Januari 2019

Cara Otak Manusia Memutar Kenangan: Mengaitkan dengan Hal Unik

Tim ilmuwan dari University of Birmingham dan Cardiff University telah mengungkap bagaimana otak manusia merekontruksi atau menyusun kenangan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut

21 November 2018

Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut

Dua peneliti syaraf dari Universitas California Riverside, dalam sebuah riset mencoba menjawab bagaimana cara menghilangkan rasa takut.

Baca Selengkapnya

Otak Manusia akan Jadi Target Serangan Hacker, Ini Pintu Masuknya

8 November 2018

Otak Manusia akan Jadi Target Serangan Hacker, Ini Pintu Masuknya

Riset terbaru hasil kolaborasi dari Kaspersky Lab dan University of Oxford mengungkap otak manusia akan menjadi target serangan hacker.

Baca Selengkapnya

Bakteri di Usus Pengaruhi Suasana Hati Anda, Simak Kata Ahli

27 Desember 2017

Bakteri di Usus Pengaruhi Suasana Hati Anda, Simak Kata Ahli

Usus disebut sebagai otak kedua. Kalau kondisi usus baik, maka saraf di usus akan mengirimkan sinyal-sinyal positif ke otak

Baca Selengkapnya

10 Tips Tambah Daya Ingat, Makan Permen Karet dan Tonton Komedi

15 Desember 2017

10 Tips Tambah Daya Ingat, Makan Permen Karet dan Tonton Komedi

Ada 10 hal yang bisa menambah daya ingat seseorang. Dua di antaranya adalah makan permen karet dan menonton komedi.

Baca Selengkapnya

Dijamin, Anda Belum Tahu Rahasia Otak Ini

12 Desember 2017

Dijamin, Anda Belum Tahu Rahasia Otak Ini

Otak manusia memiliki banyak aktivitas, termasuk yang Anda belum tahu ini.

Baca Selengkapnya

Ini Dia Jaringan Otak yang Membuat Si Kecil Bisa Berjalan

9 Desember 2017

Ini Dia Jaringan Otak yang Membuat Si Kecil Bisa Berjalan

Peneliti mengidentifikasi jaringan otak yang terlibat dalam pembelajaran berjalan pada bayi, sebuah temuan yang bisa membantu memprediksi autisme.

Baca Selengkapnya

Pikiran Buruk Cermin Kesehatan Manusia, Cek Penelitiannya

9 November 2017

Pikiran Buruk Cermin Kesehatan Manusia, Cek Penelitiannya

Pikiran tentang hal-hal buruk ternyata bisa mencerminkan kesehatan manusia. Misalnya tak bisa berhenti memikirkan pengalamam buruk. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Penciuman Masih Peka? Artinya Otak Sehat, Begini Penelitiannya

24 Oktober 2017

Penciuman Masih Peka? Artinya Otak Sehat, Begini Penelitiannya

Hidung, sebagai Indra penciuman ternyata memiliki kaitan yang kuat dengan otak secara keseluruhan. Simak penelitiannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Kita Menua? Rahasianya Ada di Otak, Cek 3 Fakta Lainnya

11 Oktober 2017

Mengapa Kita Menua? Rahasianya Ada di Otak, Cek 3 Fakta Lainnya

Pernah mempertanyakan mengapa manusia tertawa, merasakan kantuk, ataupun bisa mengalami 'jetlag'?, ternyata semua itu karena kinerja otak manusia.

Baca Selengkapnya