Drone Made In Indonesia Selebar 2,5 Meter

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 22 April 2015 19:27 WIB

Quadcopter SteadiDrone QU4D di Knysa, Afrika Selatan (26/2). Pesawat ini memiliki fitur Integrated 2 axis brushless gimbal, Advance flight control system dengan navigasi GPS, dan baterai 4200mah 4S SteadiDrone. Dean Hutton/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Drone kini menjadi komponen penting dalam proses memperoleh informasi. Untuk memotret atau merekam gambar suatu bidang dari ketinggian, kini tidak perlu lagi menggunakan pesawat atau helikopter.

Pesawat nirawak ini pun belakangan menjadi tren di kalangan pencinta teknologi. Pakar robot dari Universitas Surya, Riza Muhida, mengatakan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan drone. Bahkan, Riza yakin tahun ini bisa membikin drone made in Indonesia yang bentangan sayapnya selebar 2,5 meter

Berikut ini perbincangan alumnus Osaka University tersebut dengan Satwika Movementi dari Tempo pada awal April 2015.

T: Bagaimana tren drone di Indonesia?

Saat ini drone sudah menjadi hobi baru, dari coba-coba hingga serius menekuni. Ketertarikan masyarakat juga meningkat. Semakin banyak instansi yang menggunakan drone sebagai alat untuk mengumpulkan informasi.

Sebelumnya, drone digunakan oleh militer, Kantor Pajak, Dinas Kehutanan, perusahaan properti, dan perusahaan pertambangan. Nah, sekarang sudah digunakan oleh universitas, komunitas, bahkan sekolah.

Hal ini karena harganya semakin terjangkau. Selain itu, masyarakat semakin kreatif dalam merakitnya agar sesuai dengan keinginan mereka.


T: Seperti apa drone yang paling sederhana?

Ini diukur berdasarkan lamanya terbang. Yang paling standar bisa sampai 15 menit dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Cara kerjanya menggunakan baterai yang di-charge. Satu kali pengisian biasanya berkisar 2-4 jam. Orang-orang yang sedang melakukan pengumpulan informasi biasanya akan membawa baterai dalam jumlah banyak agar bisa terbang lebih lama.

T: Bagaimana dengan drone tenaga surya?

Kalau di Indonesia, masih dalam tahap penelitian, tepatnya desain. Baterai tetap diperlukan untuk mengisi tenaganya. Hal ini untuk mengantisipasi jika cuaca berawan dan tidak ada sinar matahari yang cukup. Baterai juga diperlukan jika drone diterbangkan saat malam hari.

Ada dua macam drone bertenaga surya, pertama yang memiliki sayap seperti milik Facebook, sedangkan jenis kedua yang menggunakan baling-baling. Drone dengan sayap memiliki keuntungan karena daya angkatnya didorong oleh sayap. Sedangkan baling-baling membutuhkan motor penggerak khusus.

T: Apa keuntungan menggunakan drone?

Untuk memotret atau merekam gambar, drone lebih hemat biaya dan waktu jika dibandingkan dengan menggunakan helikopter. Drone juga dapat diarahkan atau diprogram secara otomatis sesuai dengan kebutuhan. Evaluasi terhadap hasil yang dibidik pun dapat dilakukan dalam waktu cepat. Sifatnya pun bisa dikatakan real-time.

T: Kelemahannya?

Tentu ada pada baterai, namun bisa diantisipasi dengan membawa persediaan baterai dalam jumlah banyak. Sedangkan yang menggunakan tenaga matahari, sangat bergantung pada cuaca.

T: Bagaimana peluang Indonesia dalam menciptakan drone seperti yang dimiliki Facebook?

Peluang pasti ada, karena saat ini drone sudah menjadi kegemaran baru di masyarakat. Namun, untuk yang ukurannya sama dengan milik Facebook, saya rasa belum bisa. Apalagi fungsinya untuk memberikan akses Internet. Dibutuhkan teknologi yang cukup rumit serta dana yang sangat besar, bahkan bisa ratusan miliar rupiah.

T: Proyek apa yang sedang Anda kerjakan terkait dengan drone?

Kami sedang menyelesaikan drone untuk militer dengan sumber energi sinar matahari. Drone ini memiliki diameter 2,5 meter. Targetnya akhir tahun ini selesai.

T: Berapa biaya yang dibutuhkan?

Tentunya besar, namun saya tidak tahu pasti. Pihak TNI yang membeli komponennya. Kami hanya bertugas sebagai konsultan.






Advertising
Advertising






Berita terkait

Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia

14 November 2017

Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia

Pangsa pasar Oppo Electronics mencapai 24 persen, terpaut 8 persen dari pemimpin pasar.

Baca Selengkapnya

Anak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata

30 Oktober 2017

Anak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata

Untuk mengurangi pemakaian gadget dan pengaruhnya pada mata, ajak anak beraktivitas di luar ruangan.

Baca Selengkapnya

2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget

21 Oktober 2017

2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget

Kondisi anggota keluarga yang berjarak satu sama lain gara-gara gadget disebut technoference.

Baca Selengkapnya

Jawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget

21 Oktober 2017

Jawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget

Ayah bunda harus tahu, gara-gara gadget, anak merasa bersaing dengan teknologi demi menarik perhatian orang tua.

Baca Selengkapnya

Anak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'

20 Oktober 2017

Anak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'

Tips bagaimana berkompromi antara orang tua dan anak soal gadget

Baca Selengkapnya

Mau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian

16 Oktober 2017

Mau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian

Headphone ini disebut sebagai beberapa headphone bluetooth terbaik yang ada di pasaran. Harganya 7 jutaan

Baca Selengkapnya

Waspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta

14 Oktober 2017

Waspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta

Situs penipuan mencatut nama dan logo JD.ID yakni www.jd.id-promo-murah.com.

Baca Selengkapnya

Sehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai

30 September 2017

Sehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai

Steve Jobs dan Bill Gates membatasi anak-anak mereka dalam bermain gawai.

Baca Selengkapnya

Ponsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap

25 September 2017

Ponsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap

Selain membersihkan ponsel dengan inovasi sinar ultraviolet, PhoneSoap juga membuat ponsel terisi penuh.

Baca Selengkapnya

Xiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?

20 September 2017

Xiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?

Xiaomi merilis ponsel terbarunya Mi A1 di Jakarta, yang dibandrol dengan harga Rp 3,09 juta.

Baca Selengkapnya