Sebuah kamera drone, DJI Phantom 2 Vision diterbangkan saat berlangsungnya pameran kamera di Yokohama, Kanagawa, Jepang, 12 Februari 2015. (Kiyoshi Ota/Bloomberg via Getty Images)
TEMPO.CO, Jakarta - Meski terbilang baru, drone ternyata sudah memiliki komunitas penggemar di Indonesia. Salah satunya adalah para pencinta drone fotografi yang tergabung dalam komunitas DJI Phantom. Komunitas ini terbentuk pada Mei 2014. DJI adalah salah satu merek drone populer yang dilengkapi dengan kamera.
Dalam komunitas ini, terdapat tiga macam drone yang kerap didemonstrasikan saat berkumpul. Yaitu kategori pemula, menengah, serta lanjutan atau profesional. Anggotanya memiliki rentang usia 18-40 tahun.
Kategori pemula terdiri atas seri Phantom, seri Inspire untuk menengah, serta S900 dan S1000 untuk profesional. Seri teranyar adalah Phantom 3 yang dilengkapi dengan kamera built-in. “Untuk yang kelas pemula, kini kameranya semakin baik,” kata anggota DJI Phantom Indonesia, Aldi Mahdi, melalui sambungan telepon Rabu lalu.
Sedangkan seri S900 dan S1000 memiliki kualitas kamera yang paling baik, yakni setara dengan digital single-lens reflex (DSLR). Ada juga yang sudah menghasilkan gambar berkualitas 4K alias memiliki resolusi 3.840 x 2.160 piksel.
Aldi menyebutkan drone kategori pemula dan menengah dapat terbang maksimal hingga 23 menit. Sedangkan kelas profesional memiliki kemampuan terbang dengan durasi yang lebih pendek, yakni 15-18 menit. “Karena yang kategori profesional mengutamakan kualitas kameranya,” ujar Aldi.
Adapun drone yang paling banyak digunakan anggota DJI adalah kategori pemula. “Ini karena harganya lebih terjangkau dan juga praktis digunakan,” ucap distributor resmi DJI di Indonesia, Indra Wirawan.
Indra menyebutkan DJI Indonesia rutin mengadakan pertemuan dengan anggotanya setiap sepekan sekali. Sedangkan pertemuan dengan anggota dari seluruh Indonesia berlangsung setiap tiga bulan sekali. “Ada narasumber yang berbicara seputar drone photography,” tuturnya.