TEMPO.CO , Jakarta:Roy Simangunsong, Country Business Head Twitter Indonesia, mengatakan layanan mikroblogging itu belum berencana untuk menambah kapasitas huruf tiap cuitan (tweet).
Ini karena jumlah 140 huruf telah menjadi ciri khas layanan asal San Fransisco, Amerika Serikat itu.
Roy membenarkan jika pengguna banyak yang menyingkat tulisan agar bisa mencukupi 140 karakter. Dan tiap pengguna memiliki singkatan yang berbeda sehingga bisa membingungkan pengguna. Namun, sebagai platform, Twitter tidak akan berupaya menyeragamkan singkatan-singkatan ini.
"Itukan variasi dari pengguna," kata Roy, dalam sesi peluncuran layanan iklan Twitter Audience Platform. Acara ini juga dihadiri Parminder Singh, Managing Director Twitter Asia Tenggara, India dan Timur Tengah serta Afrika Utara.
Dalam penjelasannya, Parry, begitu Parminder disapa, mengatakan layanan Twitter sangat populer bagi para pengguna di Indonesia dan global. Namun, Parry enggan mengungkapkan jumlah pengguna layanan ini sekarang.
Menurut Parry, Twitter digunakan sebagai soundtrack sosial para pengguna. Ini karena pengguna menciutkan berbagai aktivitas dan pendapatnya di layanan ini. "Kita bisa mengetahui aktivitas demonstrasi (buruh) hari ini lewat Twitter," kata Parry.
Twitter juga ikut meramaikan perayaan Indonesia Merdeka 70 tahun pada 17 Agustus kemarin. Acara yang diramaikan dengan tagar #RI70 itu berhasil membuat para pengguna menciutkan kicauan sebanyak 440 ribu tweet.