Wow Keren, Marinir AS Punya Tank Pandai Berenang dalam Ombak

Reporter

Senin, 12 Oktober 2015 16:46 WIB

US Marines Corps, merupakan salah satu marinir terbesar di dunia, yang sudah berdiri sejak 1787. US Marines memiliki motto Semper Fidelis, pasukan ini merupakan pasukan andalan Amerika yang dipastikan hadir dalam setiap pertempuran. Dilengkapi dengan perlengkapan yang sangat lengkap mulai dari kapal induk, tank, pesawat tempur dan helikopter. Menjadikan pasukan US Marines salah satu yang terbesar di dunia. US Marines ikut terjun dalam pertempuran perang dunia ke 2, hingga konflik Irak dan Afganistan. US Marines memiliki satuan elit yaitu US Marines Forces Recon. Getty Images

TEMPO.CO, Virginia - Pasukan marinir Amerika Serikat memiliki tank canggih yang baru selesai dibangun. Tank bernama Amphibious Combat Vehicle (ACV) 1.1. ini mampu berenang saat ombak besar menerjang dan bekerja secara otomatis. Kendaraan ini mengantikan pendahulunya Assault Amphibious Vehicle, yang sudah berumur 40 tahun.

Amphibious Combat Vehicle diluncurkan oleh Lockheed Martin, perusahaan senjata Amerika Serikat. Dikenal canggih dengan sistem operasi serba otomatis, tank ini mampu memberikan perlindungan tinggi. Seperti salamander atau bebek, kendaraan ini mampu bergerak dengan baik di darat maupun di air.

Transisi antara darat dan air berjalan cepat dan menyediakan proteksi yang tinggi dari ledakan, serta dilengkapi sensor dan alat komunikasi mutakhir. Menurut Direktur Teknik Program Amphibious Combat Vehicle Lockheed Martin, David Hunn, kendaraan amfibi sangat berguna untuk marinir. “Karena mereka harus bekerja dalam lingkungan yang bervariasi,” kata David Hunn kepada Live Science, 29 September lalu.

ACV 1.1 diluncurkan pada 22 September dalam ajang pameran senjata pada Hari Kelautan Modern di Quantico, Virginia, Amerika. Harga kendaraan lapis baja ini per unit dipatok US$ 4-7,5 juta. Kendaraan dilengkapi peluncur granat MK-19 atau senapan mesin berat M2. ACV, yang memiliki bobot hampir 20 ton, digerakkan dengan delapan roda dan mesin turbodiesel enam silinder yang menghasilkan tenaga lebih dari 700 daya kuda.

Tank tersebut mampu berjalan di medan berat, seperti gelombang besar, arus laut, badai, pada malam hari, dan dalam kondisi buruk. Di masa lalu, tantangan merancang kendaraan amfibi selalu menjadi masalah sehingga membuat kompromi dalam desain," kata Hunn.

Seperti Meja Berkaki Empat

Dia mengibaratkan, kendaraan ini seperti bangku berkaki empat yang memiliki fungsi berbeda. Satu kaki untuk pertahanan kendaraan, satu kaki untuk operasi di air, satu kaki untuk operasi darat, dan satu kaki lagi memiliki kemampuan menjangkau sasaran. "Jika Anda memiliki kekurangan dengan salah satu dari kaki itu, kendaraan Anda tidak akan bekerja dengan baik."

Pertanyaan pertama, bagaimana mendesain kendaraan yang mampu melewati medan laut dan darat yang serba sulit? Untuk membuat sebuah kendaraan yang dapat mengatasi semua kondisi ini, insinyur Lockheed Martin pertama kali harus mencari satu hal yang sangat penting: bagaimana agar tangki 20 ton itu dapat mengapung.

Insinyur Lockheed memastikan bahwa kendaraan itu memiliki kepadatan lebih kecil dibanding air, maka akan mengapung. Setelah kendaraan bisa berjalan di atas air, insinyur dapat mengatasi masalah lain, yakni membuat mesin kedap air dan aman dari serangan musuh. Untuk menjaga air keluar, ACV baru membatasi bukaan tempat air dapat meresap ke dalam. “Hanya ada satu jendela di depan untuk pengemudi,” kata Hunn.

Untuk membantu menahan ledakan dari meriam dan artileri lainnya, Lockheed membentuk lambung kendaraan menjadi "tahan ledakan", tapi juga "hidrodinamik" sehingga tetap mengapung.

Serba Otomatis

Scott Greene, Vice President of Ground Vehicles for Lockheed Martin Missiles and Fire Control, mengatakan ACV dikembangkan lebih dari delapan tahun. ACV mempertemukan empat fungsi penting, yakni operasi air, operasi darat, kapasitas beban, dan perlindungan. “Kendaraan ini untuk mendukung Korps Marinir dalam misi di masa depan,” kata Greene.

Tapi mungkin hal mutakhir dari kendaraan amfibi yang dimodernisasi adalah semua sistem dikendalikan secara otomatis. Anda dapat melihat seperti sistem komputer yang mengubah kendaraan dari kapal menjadi tank. Kendaraan amfibi sebelumnya harus dioperasikan secara manual untuk beralih moda ketika keluar dari air ke darat, tapi ACV baru ini otomatis.

"Kami mencoba membuat pengemudi tidak harus membuat banyak keputusan di bawah tekanan tinggi. Ketika Anda menekan tombol dashboard yang mengatakan 'berenang', semuanya berubah secara otomatis. Roda bekerja seperti roda kemudi biasa, tapi sekarang melekat pada sistem berenang, "kata Hunn.

Di luar tugas pertempuran, sistem ACV akan besar manfaatnya dalam misi penyelamatan dan pencarian korban saat terjadi bencana alam. "Saya pikir kita akan melihat varian amfibi komersial yang dibuat untuk operasi penyelamatan. Seperti situasi banjir," kata Hunn.

LIVE SCIENCE | DAILY MAIL | LOCKHEED MARTIN | AHMAD NURHASIM

Berita terkait

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

3 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

3 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

4 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

7 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

9 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

10 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

19 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

1 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya