Jepang dan Indonesia Riset Alat Deteksi Dini Tsunami Baru

Reporter

Kamis, 22 Oktober 2015 18:04 WIB

Seorang anak dusun munte baru-baru melintasi sisa-sisa bangunan yang hancur akibat stunami Mentawai, Sumatera Barat. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dan perekayasa Indonesia berkolaborasi dengan Jepang mengkaji teknologi peringatan dini gempa dan tsunami super cepat menggunakan jaringan kabel komunikasi bawah laut Indonesia Dense Oceanfloor Network System for Earthquake and Tsunamis (INA--Donet).

"Awalnya kita akan lakukan riset bersama dulu, untuk bisa memutuskan di mana alat ini harus di pasang. Pemasangannya pun baru untuk uji coba saja," kata Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam Wimpie Agoeng Noegroho Aspar di Jakarta, Rabu.

Beberapa lokasi yang menurut dia berpotensi menjadi tempat uji coba teknologi yang dapat melengkapi atau menggantikan teknologi tsunami buoy, yakni bagian selatan Selat Sunda, bagian barat Sumatera Barat, dan bagian selatan perairan Bali yang menurut banyak peneliti merupakan celah seismik di Indonesia.

"Kita butuh alat peringatan dini itu, dengan menggunakan kabel komunikasi bawah laut tentu sistem peringatan dini untuk gempa dan tsunami akan jauh lebih baik," ujar dia.

Menurut dia, kolaborasi itu memungkinkan pembagian data dan pengetahuan tentang teknologi INA-Donet dengan dukungan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Kementerian Koordinator Maritim dan Sumberdaya.

Bersama dengan BPPT, lembaga dan instansi lain yang terkait dengan mitigasi kebencanaan seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga dilibatkan dalam kolaborasi itu.

BPPT, Wimpie menjelaskan, sebenarnya sudah dua dasawarsa bekerja sama dengan Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (JAMSTECH) dan menghasilkan beragam kajian di bidang sains dan teknologi serta peningkatan kapasitas sumberdaya manusia.

Ia mengatakan, kolaborasi kali ini dilakukan khusus untuk uji coba sistem peringatan dini dengan teknologi kabel komunikasi bawah laut yang lebih aman dari aksi pencurian dan kerusakan akibat vandalisme.

Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Medi Herlianto mengatakan teknologi itu bisa mempercepat respons masyarakat untuk evakuasi saat terjadi gempa dan tsunami namun menekankan bahwa kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana tetap penting.

"Ini alat lebih canggih, sehingga masyarakat bisa lebih cepat lindungi diri dalam proses evakuasi," ujar dia.

Medi mengatakan Indonesia sudah memiliki Rencana Induk Pengurangan Risiko Bencana Tsunami, dan penerapan teknologi seperti INA-Donet untuk pengurangan risiko bencana tsunami bisa masuk dalam rencana tersebut.

ANTARA

Berita terkait

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

7 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

10 jam lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

11 jam lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

12 jam lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

13 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

15 jam lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

1 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

1 hari lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya