Mars Disebut Hangat & Basah, Inikah Tanda-tanda Kehidupan?

Reporter

Kamis, 29 Oktober 2015 07:35 WIB

Foto bentuk aneh diduga beruang di planet Mars. Express.co.uk

TEMPO.CO, California - Sebuah kawah raksasa di Mars diperkirakan pernah menjadi sumber kehidupan mikroba. Curiosity, wahana penjelajah permukaan planet milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), menemukan petunjuk bahwa kawah kering kerontang itu tadinya adalah danau raksasa yang dipenuhi air. Kawah Gale yang dijelajahi Curiosity itu diprediksi telah menyokong kehidupan mikroorganisme di Mars selama jutaan tahun.

Diluncurkan pada November 2011, Curiosity mendarat di Mars pada Agustus 2012 setelah menempuh jarak 563 juta kilometer. Robot penjelajah seukuran mobil mini itu menyusuri permukaan Mars, mencari bukti adanya kehidupan di planet tandus tersebut. Wahana itu lalu diarahkan untuk mempelajari bukti-bukti penyokong kehidupan di kawah Gale yang lebarnya mencapai 154 kilometer.

Gale saat ini hanyalah kawah kering berbatu-batu. Namun, pada zaman purba di Mars, kawah itu adalah danau yang menjadi lokasi penumpukan sedimentasi. Berangsur-angsur tumpukan sedimentasi itu membentuk Gunung Sharp yang menjulang hingga 5,5 kilometer dari pusat kawah.

Kepala Program Eksplorasi Mars NASA Michael Meyer menyatakan ada petunjuk kuat bahwa kawah itu pendukung bentuk kehidupan sederhana. "Danau itu cukup besar sehingga bisa bertahan jutaan tahun. Ini waktu yang cukup bagi kehidupan untuk berkembang, dan sedimentasi itu punya cukup waktu pula sehingga akhirnya menyusun Gunung Sharp," kata Meyer seperti dikutip dari laman berita Space.

Kondisi kawah Gale menunjukkan Mars adalah tempat yang sama sekali berbeda dengan 3,5 miliar tahun silam. Ashwin Vasavada, anggota tim Curiosity dari Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, mengatakan Mars dulu mungkin sebuah tempat yang hangat, basah, dan memiliki atmosfer tebal.

Namun pemodelan cuaca belum bisa menunjukkan bagaimana kondisi itu bisa bertahan dalam jangka panjang. "Mungkin yang terlihat adalah hasil dari iklim basah dan hangat yang singkat bisa tercipta akibat aktivitas vulkanis, perubahan orbit, atau hantaman asteroid raksasa," kata Vasavada. "Semuanya aktif saat gunung Sharp terbentuk."

Para peneliti penasaran dengan asal-usul dan proses evolusi Gunung Sharp sejak sebelum Curiosity diluncurkan. Curiosity mencapai kaki gunung itu setelah menempuh perjalanan selama 14 bulan. Observasi yang dilakukan wahana itu mulai membuka tabir misteri gunung tersebut. Di beberapa lokasi yang dipotret Curiosity, peneliti menemukan ada lapisan sandstone yang miring ke arah Gunung Sharp. Di bumi, lapisan seperti itu biasa dijumpai di delta-delta sungai yang berujung ke danau.

SPACE | NASA | DISCOVERY | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

2 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

4 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

14 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

15 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

16 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

18 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya