LIPI Temukan 20 Spesies Baru di Enggano

Reporter

Editor

ursul florene

Kamis, 5 November 2015 17:18 WIB

Pulau Enggano. TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau-pulau terluar Indonesia masih menyimpan banyak kekayaan alam yang belum terungkap. Salah satunya adalah Pulau Enggano, yang terletak 100 kilo meter di sisi barat Pulau Sumatera.


“Kami menemukan banyak spesies yang tak pernah terlihat sebelumnya,” kata Amir Hamidy, Ketua Tim Peneliti Ekspedisi Enggano Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta pada Kamis, 5 Oktober 2015. Total angka yang sudah dipastikan merupakan spesies baru ada sebanyak 20 spesies, sementara yang lain masih berada dalam tahap verifikasi sampel lebih lanjut.


Kategori tumbuhan yang masuk spesies baru adalah sebuah tanaman jahe berwarna merah. Tumbuhan ini memiliki karakteristik bunga yang berbeda dengan jahe biasa, yaitu lebih tinggi dan lancip. Perbedaan bunga sebagai organ reproduksi inilah yang membuat jahe ini masuk kategori spesies baru Zingiberaceae.


Sementara kategori hewan menyumbang sangat banyak. Ada dua spesies katak yang masih belum bernama, namun sudah terbukti baru melalui analisis genetik. Ada pula dua kelelawar, yakni Cynopterus brachyotis dan Hipposideros cervinus. Dari hewan air endemik Enggano, ada seekor ikan yang masuk spesies baru, yakni Stiphodon sp., yang hidup di air tawar. Selain ikan, LIPI juga menemukan dua spesies krustasea baru, yakni udang Macrobrachium bariense dan M. Placidulum.


Menurut Amir, kedua jenis udang ini biasa ditemukan di sebelah timur garis Wallace, atau dari Bali hingga Papua. Namun, Pulau Enggano yang berada di sebelah barat garis ternyata memiliki spesies ini. ”Meski ukurannya lebih kecil. Namun, sudah matang secara kelamin,” kata dia.


Advertising
Advertising

Sementara dari keluarga serangga, baru 5 jenis ngengar, 2 jenis capung, dan 4 jenis kupu-kupu yang menambah deretan nama baru. Hal ini menandakan, alam Enggano masih sangatlah bersih dan bekum terjamah tangan manusia.


LIPI tak lupa untuk mendata kekayaan flora dan fauna pulau seluas 4 ribu kilo meter persegi ini. Terungkap, ada 35 jenis burung, 13 jenis mamalia kecil, 3 jenis mamalia besar, 13 jenis reptil, 2 jenis amfibi, 52 jenis ikan, 24 jenis moluska, dan 25 jenis krustasea. Seluruhnya akan disampaikan di hadapan gubernur Bengkulu dan pemerintah daerah pada tanggal 16 mendatang. Hasil temuan ini akan menjadi landasan pemda untuk membangun Enggano.


Dedi Athuri, Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemasyarakatan mengatakan Enggano memiliki potensi besar untuk menjadi daerah pariwisata. “Masyarakatnya sangat terbuka dengan kehadiran orang asing, dan siap untuk pembangunan. Namun, mereka harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan pembangunan,” kata dia.


URSULA FLORENE

Berita terkait

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

27 Juli 2020

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

Selain Kebun Raya Purwodadi, LIPI telah membuka kembali Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

29 Juni 2020

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

Peneliti LIPI mengatakan pengolahan dan penyimpanan yang baik dapat mencegah kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes di jamur enoki.

Baca Selengkapnya

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

5 Mei 2020

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

Bambang Brodjonegoro mengatakan alat pendeteksi Virus Corona alias COVID-19 baik berbasis PCR maupun non-PCR tengah dikembangkan di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

18 Oktober 2019

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

LIPI akan mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah karena tentang pembentukan BRIN

Baca Selengkapnya

Lorong Watu Spot Wisata Mungil di Bengkulu Utara

17 Juli 2019

Lorong Watu Spot Wisata Mungil di Bengkulu Utara

Ini bukan lorong waktu, tapi Lorong Watu alias gang batu. Air sungai yang jernih, menggerus batu membentuk koridor panjang.

Baca Selengkapnya

Gempa di Bengkulu Utara Minggu Pagi Ini, Tak Berpotensi Tsunami

17 Maret 2019

Gempa di Bengkulu Utara Minggu Pagi Ini, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa berkekuatan M 5,5 terjadi di sekitar Bengkulu Utara, hari ini

Baca Selengkapnya

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

31 Januari 2019

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

Menurut Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, reorganisasi internal sudah disetujui Kemenpan-RB.

Baca Selengkapnya

2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

10 Desember 2018

2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

Sejak tahun 1998, LIPI terlibat dalam kegiatan COREMAP.

Baca Selengkapnya

Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

31 Mei 2018

Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

Sebelum menjadi Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko menjabat sebagai Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik.

Baca Selengkapnya