Bumi Bisa Ditembus Kurang dari Sejam, Syaratnya...  

Reporter

Rabu, 11 November 2015 16:19 WIB

Planet bumi diproyeksikan di sebuah layar di depan Brandenburg Gate dalam puncak perayaan runtuhnya tembok Berlin, di Berlin, Jerman, Ahad 9 November 2014. AP/Michael Sohn

TEMPO.CO, Montreal - Butuh waktu berapa lama untuk masuk ke dalam inti bumi dan keluar dari sisi lain planet biru ini? Salah satu skenario yang sering disajikan di kelas pengantar fisika adalah melalui "terowongan gravitasi". Lapisan tanah dibor untuk membangun terowongan dari satu sisi ke sisi lain melalui inti bumi.

Setelah terowongan berhasil dibuat, waktu yang diperlukan untuk melewatinya sekitar 42 menit 12 detik. Namun, asumsi yang dicetuskan pada 1966 ini mengabaikan cara pengeboran lubang sepanjang 12.742 kilometer. Pembuatan terowongan ini hampir tidak mungkin karena lapisan bumi yang begitu padat.

Ternyata, menurut studi terbaru yang dilakukan para peneliti dari McGill University di Montreal, bila terowongan itu ada, estimasi waktu untuk berada di sisi lain bumi kurang dari yang diperkirakan sebelumnya. Hanya, kecepatan itu bergantung pada kekuatan tarikan gravitasi bumi yang ditentukan oleh massa berat benda. Asumsi lainnya adalah tidak ada hambatan udara. Suatu benda akan melaju dengan cepat melalui terowongan bila tak ada hambatan udara yang berarti.

"Seperti jatuhnya air, proses perpindahan ini akan memakan waktu 38 menit dan 11 detik saja dengan kecepatan 8 kilometer per detik (catatan: kecepatan pesawat supersonik adalah 10 kilometer per detik)," kata Alexander Klotz, pakar fisika yang memimpin studi. Di tengah perjalanan, kata dia, gravitasi akan membalikkan benda. Bersama rekan-rekan penulisnya, Klotz menerbitkan temuan mereka dalam American Journal of Physics.

Klotz juga memikirkan bagaimana caranya menembus struktur planet bumi. Menggunakan data seismik, dia mengungkap kepadatan bumi, yakni sekitar 3 gram per sentimeter kubik. Sedangkan kepadatan inti bumi, ujarnya dalam jurnal, sebesar 13 gram per sentimeter kubik. Menurut dia, kepadatan planet ini tidak naik secara drastis, meski ada peningkatan kepadatan sebesar 50 persen di batas antara mantel dan inti luar sejauh 2.900 kilometer dari bawah permukaan bumi.

Untuk masalah tekanan udara, Klotz beranggapan, jika ada teknologi untuk menggali terowongan tersebut, udara secara otomatis akan keluar. Namun, ucapnya, jangan berharap akan ada orang yang menguji perhitungan ini secara riil dalam waktu dekat.

AMERICAN JOURNAL OF PHYSICS | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

6 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

9 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

9 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

10 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

20 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya