Safety Check Tidak Aktif untuk Mali, Facebook Dikritik  

Reporter

Senin, 23 November 2015 14:08 WIB

Facebook Safety Check.

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial Facebook kembali menjadi sorotan dan mendapat banyak kritikan dari penggunanya. Secara tiba-tiba pada dua pekan lalu, Facebook mengaktifkan fitur Safety Check atas insiden serangan teroris di Paris, Prancis. Namun Facebook tidak melakukan hal serupa pada kejadian di Beirut, Libanon.

Pengaktifan tersebut memunculkan pertanyaan besar. Sebab, sejak awal, Facebook menyebutkan penggunaan fitur ini hanya dilakukan pada kejadian bencana alam. Namun, setelah mendapat kritikan keras dari berbagai pihak, Facebook kemudian mengumumkan perubahan kebijakan bahwa fitur yang biasa digunakan hanya saat bencana alam terjadi ini akan mulai digunakan pada kejadian penyerangan teroris atau keadaan krisis lain di mana pun, seperti dilansir Slashgear.com, Senin, 23 November 2015.

Tapi lagi-lagi keputusan tersebut tampaknya tidak berjalan sebagaimana yang diucapkan CEO Facebook Mark Zuckerberg. Belum berlalu terlalu jauh, Facebook seperti kembali berbuat tidak adil dengan tidak mengaktifkan fitur Safety Check pada insiden penyerangan yang terjadi di Mali, Afrika.

Berita mengenai penyerangan bersenjata oleh beberapa orang di sebuah hotel di Mali, Afrika, membuat banyak orang meminta Facebook mengaktifkan fitur keselamatan di wilayah tersebut. Sayangnya, media sosial besar ini tidak mengaktifkan fitur Safety Check.

Keputusan ini kembali memunculkan pertanyaan dari banyak pihak. Sebab, pada pekan lalu melalui halaman Facebook-nya, Mark Zuckerberg secara jelas mengumumkan perubahan kebijakan bahwa serangan teroris atau kondisi krisis akan menjadi salah satu faktor pengaktifan fitur keselamatan tersebut. Bahkan Facebook sempat mengaktifkan fitur ini pada serangan yang terjadi di Nigeria. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi yang disampaikan Facebook mengenai kritikan fitur tersebut.

Sebelumnya, sekelompok orang bersenjata menyandera seratus orang lebih di sebuah hotel mewah di ibu kota Mali, Bamako. Sebanyak 27 orang dikabarkan tewas dalam peristiwa itu.

SLASHGEAR | MAYA NAWANGWULAN




Berita terkait

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

3 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

8 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

8 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

9 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

12 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

14 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

15 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

1 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya