Miris! Kerabat Terdekat Manusia Ini di Ambang Kepunahan  

Reporter

Rabu, 25 November 2015 15:46 WIB

Seekor primata memasang wajah murung di balik kaca kandangnya di sebuah kebun binatang. Dailymail.co.uk/Gaston Lacombe

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari separuh kerabat terdekat manusia, yakni primata, seperti beruk, kera, dan kukang, berada di ambang kepunahan dan membutuhkan tindakan konservasi segera. Hal itu menurut laporan yang diluncurkan Singapore Zoo, Selasa, 24 November 2015.

Laporan berjudul “Primates in Peril: The World's 25 Most Endangered Primates 2014-2016” yang disusun 63 ahli itu menyoroti buruknya kondisi spesies seperti siamang Hainan yang menurut perkiraan hanya tinggal 25 ekor di alam liar.

Lebih dari separuh spesies primata di dunia diklasifikasikan terancam punah dalam Daftar Merah Spesies Terancam Perhimpunan Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN).

Ancaman utamanya adalah perusakan habitat, khususnya akibat pembakaran dan pembukaan lahan hutan tropis, perburuan primata untuk makanan, dan perdagangan satwa liar.

Daftar itu meliputi 5 spesies primata dari Madagaskar, 5 dari Afrika, 10 dari Asia, dan 5 dari Amerika Tengah dan Selatan. Semuanya paling membutuhkan tindakan konservasi segera.

"Yang mengkhawatirkan, 10 dari 25 primata paling terancam punah ditemukan di Asia. Wildlife Reserves Singapore akan meningkatkan upaya konservasi dari beberapa spesies ini," ucap Dr Cheng Wen-Haur, Kepala Ilmu Hayati Wildlife Reserves Singapore, induk perusahaan Singapore Zoo, rumah bagi 450 lebih primata dari 49 spesies.

Dr Russell Mittermeier, pemimpin Primate Species Survival Commission IUCN dan Wakil Pemimpin Conservation International, menuturkan pembuatan daftar Top 25 ditujukan untuk menyoroti primata paling berisiko dan mendorong pemerintah melakukan upaya lebih.

"Dan utamanya adalah untuk menemukan sumber daya guna menerapkan kebijakan konservasi yang benar-benar diperlukan. Khususnya, kami ingin mendorong pemerintah berkomitmen pada kebijakan-kebijakan konservasi keragaman hayati yang benar-benar dibutuhkan," tuturnya, seperti dilansir kantor berita Xinhua.

ANTARA




Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya