TERUNGKAP: Jubah Menghilang di Harry Potter Benar Adanya

Reporter

Jumat, 18 Desember 2015 08:45 WIB

Adegan film Harry Potter ketika Harry menggunakan invisibility cloak. old.boxwish.com

TEMPO.CO, California - Jubah tembus pandang selalu muncul dalam film maupun novel fiksi ilmiah, dari Star Trek sampai Harry Potter. Namun, mereka tak pernah ada dalam kehidupan nyata sampai para ilmuwan dari Lawrence Berkeley National Laboratory dan University of California, Berkeley, menemukan bahan mikroskopis tipis yang dapat menyembunyikan suatu obyek dengan cara membelokkan cahaya.

Sebuah jubah dengan tebal hanya 80 nanometer (satu nanometer adalah sepersemiliar meter) itu dibuat para peneliti dari susunan blok emas nantenna alias nanoantenna. Nantenna adalah antena khusus berukuran nanometer yang dipakai untuk mengubah energi gelombang mikro menjadi arus listrik. Ukuran ini terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Jubah ini sengaja dibuat untuk menutupi tiga obyek dimensi tiga yang dibuat seukuran sel dengan beberapa benjolan dan bopeng.

Permukaan jubah yang dibuat dengan cara meta-rekayasa ini dapat mengalihkan gelombang cahaya. Dengan demikian, bentuk obyek yang ditutupi jubah ini menjadi tak tampak. "Ini pertama kalinya obyek tiga dimensi hilang hanya dengan jubah," kata Xiang Zhang, pemimpin studi yang juga Direktur Divisi Ilmu Material dan Metamaterial Berkeley Lab. Zhang lantas menamakan jubah nano ini dengan sebutan "jubah pengalih cahaya".

Meskipun jubah ini hanya berukuran mikroskopis, menurut Zhang, sangat mudah mengaplikasikannya ke ukuran lebih besar. Ia mengatakan sangat mungkin menghilangkan suatu benda seukuran manusia menggunakan jubah pengalih cahaya ini. Studi Zhang dan timnya terbit dalam jurnal Science berjudul An Ultra-Thin Invisibility Skin Cloak for Visible Light.

Hamburan cahaya, baik itu cahaya lampu, inframerah maupun sinar X, memungkinkan kita untuk mengamati benda-benda. Hukum alam ini ternyata dapat dibelokkan menggunakan metamaterial yang dibuat Zhang. Lebih dari 10 tahun, Zhang dan timnya memecahkan misteri pembelokan cahaya dan mencari fenomena bahan alami agar benda-benda optik dapat tak terdeteksi. Mulanya, tim membuat jubah optik tembus pandang berbasis metamaterial yang cukup tebal dan sulit untuk digunakan dalam ukuran besar.

Jubah generasi awal itu juga mensyaratkan perbedaan fase wilayah jubah dan latar belakang di sekitar obyek, sehingga membuat jubah itu masih dapat terlihat sedikit. "Sejujurnya, pekerjaan ini cukup sulit," kata anggota penelitian, Xingjie Ni, dari Pennsylvania State University, seperti dikutip dari Science Daily. Tapi pekerjaan mereka akhirnya menuai hasil dalam pembuatan jubah penelikung cahaya generasi kedua.

Pada fase ini tim menanamkan prisma dielektik cukup dalam. Alat inilah yang ternyata membelokkan cahaya, sehingga jubah tak tertangkap oleh optik. Metode ini, Ni menjelaskan, memungkinkan para peneliti untuk memanipulasi gelombang cahaya. Ni mengatakan sekumpulan cahaya yang terpancar akan langsung merambat ke material seukuran sub-gelombang, yang menciptakan gelombang elektromagnetik skala nano.

Uji eksperimen pun berhasil dilakukan. Saat cahaya merah menabrak obyek tiga dimensi berbentuk acak dan bopeng itu, gelombang cahaya seukuran 1.300 mikron persegi langsung dibelokkan oleh jubah emas nanoantenna. Menariknya lagi, pembelokkan cahaya bisa diatur sedemikian rupa. "Bisa on dan off hanya dengan mengalihkan polarisasi cahaya ke nanoantenna," kata Ni.

Zi Jing Wong, anggota penelitian, mengklaim kemampuan memanipulasi interaksi cahaya ini cukup menggoda di masa depan, khususnya untuk menciptakan mikroskop optik beresolusi tinggi dan komputer optik supercepat. "Ini membuktikan bahwa mikroelektrik dan cahaya memang kunci dasar keamanan alami," ujar Wong.

SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

19 jam lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

20 jam lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

1 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya