Mumi manusia es yang ditemukan sempurna di gletser Tyrolean yang berada di Akademi Eropa (EURAC) di Bolzano, Italia, 4 Desember 2015. REUTERS/Sudtiroler Archaeologiemuseum/EURAC/Marco Samadelli-Gregor Staschitz/ Handout via Reuters
TEMPO.CO, Jakarta - Satu mayat yang menjadi mumi berusia 5.300 tahun, yang dikenal sebagai Iceman atau Oetzi, memberi para ilmuwan petunjuk baru tentang infeksi perut.
Para ilmuwan di Institut EURAC di Italia utara mengambil bakteri Helicobacter pylori dari mumi dan melakukan analisis DNA. Hasil tersebut menunjukkan, di dalam tubuh Iceman, terdapat jenis bakteri yang tidak tercampur yang tidak terlihat pada manusia modern.
"Dia membawa spesies yang lebih murni, belum tercampur, dan kami dapat mengatakan sejarah genetika populasi Helicobacter di Eropa berbeda dengan yang diduga sebelumnya," kata Albert Zink, kepala EURAC, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 12 Januari 2016.
Para ilmuwan berharap melakukan studi lebih lanjut untuk mendapatkan informasi lebih jauh tentang evolusi dan timbulnya bakteri.
Ekspedisi Batas Negeri merupakan program eksplorasi keanekaragaman hayati dan sosial budaya wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar di Indonesia oleh Uni Konservasi Fauna Institut Pertanian Bogor yang bekerjasama dengan TNI AL