Kakatu, Aplikasi Pengendali Telepon Seluler untuk Anak

Reporter

Jumat, 15 Januari 2016 07:29 WIB

Dua orang anak berdiri memainkan ponselnya di depan mural bergambar wajah Presiden Pertama Republik Indonesia di kampung Soekarno, jalan Pandean 4, Surabaya (9/8). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Bandung - Sekelompok anak muda di Bandung membuat Kakatu, aplikasi untuk mengendalikan pemakaian telepon seluler oleh anak-anak. Aplikasi gratis tersebut mempunyai sejumlah pilihan, seperti membatasi aplikasi atau game yang bisa diakses anak, menangkal terpaan pornografi, dan mengetahui posisi anak di luar rumah. Pengunduhnya kebanyakan dari Indonesia dan Amerika Serikat.

Salah seorang pendiri dan pengelola Kakatu, Muhamad Nur Awaludin alias Mumu, mengatakan aplikasi itu diciptakan agar orang tua lebih waspada ketika meminjamkan apalagi memberikan telepon seluler untuk anak-anak. "Orang tua mudah memberikan game kekerasan pada anak usia sekolah dasar, dan memberi gadget tanpa batasan, seperti Internet selama 3-5 jam untuk main game online," ujar lelaki berusia 24 tahun itu kepada Tempo, Kamis, 14 Januari 2016.

Dirancang untuk melindungi anak berusia 3-13 tahun, Kakatu menyajikan sejumlah pengendali. Orang tua bisa mengatur aplikasi atau game apa saja yang bisa diakses anak pada telepon seluler yang dipakai anak atau pinjaman orang tuanya. Sistem pun menyajikan ratusan aplikasi dan game yang cocok dan tidak untuk anak sebagai pertimbangan orang tua.

Setelan pengendali itu kemudian dikunci dengan nomor personal identification number (PIN) berupa enam angka yang dipasang orang tua. Beberapa orang tua, seperti Mira, mengaku terbantu dengan aplikasi itu. "Anak saya suka merengek mau lihat Instagram atau YouTube," katanya di sela peluncuran Gerakan Gadget Sehat di Bandung, Kamis, 14 Januari 2016.

Psikolog Elly Risman mengatakan banyak orang tua berpendidikan tinggi atau rendah, yang mudah memberikan gawai kepada anak-anaknya. Alasannya supaya anaknya tenang, atau tidak main keluar rumah. "Positifnya ada, negatifnya banyak sampai ditempeli pornografi. Bencana yang paling besar adalah karena kita tidak sadar bahaya gadget," ujar Elly.

Pengembang Kakatu, Rizki Adam, mengatakan aplikasi berbahasa Indonesia dan Inggris itu sementara baru berjalan pada sistem operasi Android. Sejak setahun lalu aplikasi ini dibuat, kini penggunanya hampir 500 ribu orang. Kebanyakan pendaftarnya, kata dia, berasal dari Indonesia dan Amerika Serikat.

Sejak 5 bulan lalu, Kakatu yang dikelola tim berjumlah 8 orang mengumpulkan 27 ribu game dan aplikasi yang direkomendasikan untuk anak. Adapun yang tidak direkomendasikan kepada orang tua berjumlah 11 ribu game dan aplikasi.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

6 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

15 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

20 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

25 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

28 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

51 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

58 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

59 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya