Mahasiswa Malang Ciptakan Obat Diare untuk Kelinci

Reporter

Jumat, 15 Januari 2016 23:07 WIB

Ratusan kelinci yang berkumpul, menunggu wisatawan untuk memberikan makanan. Tidak ada yang tahu pasti mengapa kelinci tersebut berada di pulau tersebut, namun pada tahun 1930-1945 pulau itu dijadikan tempat uji coba racun, dan beberapa kelinci percobaan dibawa ke pulau tersebut. Sehingga diduga ratusan kelinci yang hidup di pulau itu, merupakan salah satu kelinci percobaan. Jepang, 22 Juli 2015. Dailymail

TEMPO.CO, Malang - Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, menciptakan obat diare khusus untuk kelinci dari daun belimbing wuluh (Averrhoa blimbi). Selama ini hewan mungil bertelinga panjang itu 'dipaksa' mengkonsumsi obat diare untuk sapi.

Ketiga mahasiswa itu adalah Rhezaldian Eka Darmawan mahasiswa Fakultas Teknik, Galuh Dianita Fitri dari Fakultas Peternakan, dan Anas Nur Hidayah asal Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. "Penelitian diawali dari keluhan peternak kelinci Karangploso," ujar Rhezaldian, Jumat 15 Januari 2015.

Dia menuturkan, kelinci merupakan hewan ternak yang mudah terserang diare. Diare menyerang terutama saat musim hujan. Obat diare baru yang diciptakan tersebut, katanya, tergolong ekonomis karena mudah menemukan daun belimbing. "Daun belimbing wuluh kaya senyawa tanin yang biasa menyusun obat diare," ujarnya.

Sebelumnya, peternak menggunakan obat antidiare sapi untuk kelinci. Sedangkan dosis obat diare sapi terlalu besar untuk kelinci. Namun para peternak terus menggunakan obat diare sapi untuk kelinci. "Karena ketidaktahuan mereka," ujarnya.

Diare disebabkan bakteri Escherichia coli atau E.Coli an beberapa bakteri gram negatif lain. Sejumlah obat diare terbuat dari senyawa tanin. Setelah diteliti ternyata senyawa tanin juga terdapat di daun belimbing wuluh.

Dari sejumlah penelitian menyebutkan obat diare secara optimal terbuat dari 100 mililiter akuades dengan ekstrak tanin seberat 16 gram. Ramuan tersebut paling optimal menghambat pertumbuhan bakteri E.Coli. Untuk kelinci, ketiganya lalu meramunya dengan minuman dengan dosis tertentu.

Obat diare bernama Rabbit Herbal Antibiotic (Rabatic) telah diuji coba di sejumlah peternakan kelinci. Hasilnya diklaim memuaskan karena menyembuhkan diare secara total. Kelinci yang terkena diare bisa menular dan menyebabkan dehidrasi sampai kematian.

Rabatic dijual seharga Rp 19 ribu per 100 mililiter. Rencananya obat diare kelinci diproduksi massal dan dipatenkan. "Jika diproduksi massal diperkirakan harga semakin murah."

EKO WIDIANTO

Berita terkait

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

2 jam lalu

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

Sebanyak 97 personil diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan UTBK di Universitas Brawijaya.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

15 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

21 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

1 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

2 hari lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

6 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

6 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya