TEMPO.CO, Tokyo - Perusahaan teknologi Jepang, Sharp, mungkin memiliki gundukan utang dan penjualan yang menurun, tapi ia memiliki satu hal yang tidak dimiliki perusahaan pembuat iPhone asal Cina, Foxconn, yaitu teknologi layar yang digunakan oleh Apple dan lain-lain.
Itulah sebabnya Foxconn dilaporkan telah menawar untuk membeli perusahaan yang sedang bermasalah itu seharga ¥ 625 miliar (Rp 74,3 triliun), menurut The Wall Street Journal.
Tawaran itu lebih dari dua kali nilai yang ditawarkan investor asal Jepang, Innovation Network Corp, senilai ¥ 300 miliar (Rp 35,6 triliun). Selain itu, Foxconn akan menanggung semua utang Sharp. Perusahaan tersebut memiliki utang 510 miliar yen (Rp 60,7 triliun) yang harus segera dibayar kepada bank-bank Jepang.
Pemerintah Jepang tidak ingin membiarkan Sharp jatuh ke tangan asing, mengingat perusahaan tersebut memiliki teknologi pembuatan layar yang canggih.
Namun Ketua Foxconn Terry Gou sudah memiliki saham besar di pabrik Sharp, dan perusahaan itu berusaha untuk meyakinkan para pejabat dengan mengatakan ia tidak akan menggantikan manajemen senior.
Sharp dikabarkan akan membuat keputusan tentang tawaran itu pada akhir kuartal fiskal berikutnya, tapi mungkin tidak memiliki banyak pilihan.
Meskipun banyak PHK, Sharp kehilangan ¥ 222 miliar (Rp 26,4 triliun) tahun lalu. Foxconn, sementara itu, meraih US$ 1,1 miliar (Rp 15,3 triliun) hanya pada kuartal fiskal terakhirnya saja.
ENGADGET | ERWIN Z
Berita terkait
Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45
1 jam lalu
Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.
Baca Selengkapnya7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan
4 jam lalu
Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu
5 jam lalu
Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.
Baca SelengkapnyaAlasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji
5 jam lalu
Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing
Baca SelengkapnyaOpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo
1 hari lalu
OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara
1 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaKereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu
1 hari lalu
Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.
Baca SelengkapnyaHasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2
2 hari lalu
Timnas Jepang U-23 mengalahkan tuan rumah, Qatar, pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 lewat perpanjangan waktu.
Baca SelengkapnyaWalhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana
2 hari lalu
Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaTerkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai
2 hari lalu
Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnya