Ada Laut di Perut Bumi, Peneliti Sudah Temukan Buktinya  

Reporter

Jumat, 22 Januari 2016 15:08 WIB

Ilustrasi lapisan air atau Ringwoodite di bawah permukaan bumi. cbc.ca

TEMPO.CO, Alberta - Sebuah batu kecil ternyata menyimpan rahasia besar di bumi. Tim peneliti gabungan internasional yang dipimpin Profesor Graham Pearson dari Universitas Alberta, Kanada, berhasil menemukan mineral ringwoodite untuk pertama kalinya dalam batuan bumi. Kandungan mineral langka pada batuan yang digali di wilayah Brasil itu menunjukkan keberadaan air dalam jumlah besar yang berada jauh di dalam perut bumi.

Penemuan itu terjadi secara kebetulan. Enam tahun lalu, tim tersebut tengah meneliti mineral batuan dan membeli berlian murahan seharga US$ 20. Batu karbon berukuran 3 milimeter itu berwarna perak dengan guratan kecokelatan, tampak kotor, dan tak menarik. Namun salah satu mahasiswa Pearson, John McHeill, berhasil mengidentifikasi mineral ringwoodite yang tak kasatmata dalam berlian murah itu pada 2009.

Ringwoodite adalah mineral peridot yang diyakini ada dalam jumlah besar pada zona transisi di perut bumi, yang memiliki tekanan tinggi. Mineral berharga berwarna kehijauan itu sebelumnya pernah ditemukan dalam meteorit. Namun belum ada bukti keberadaan mineral peridot dalam batuan bumi. Ilmuwan tak bisa melakukan penelitian lapangan karena lokasi yang diyakini sebagai tempat keberadaan mineral itu sangat dalam dan berbahaya.

"Mineral itu sangat kecil dan sulit ditemukan. Ini merupakan sedikit keberuntungan, seperti yang terjadi pada penemuan-penemuan ilmiah lain," kata Pearson, yang juga tergabung dalam Dewan Riset Kanada untuk sumber daya Arktik.

Batu berlian murahan yang mengandung ringwoodite itu berasal dari sekitar sungai di wilayah Mato Grosso, Brasil. Pada 2008, para tukang batu di sana mencari batuan berharga dengan menggali area dangkal di sekitar sungai. Berlian murahan yang didapat tim Pearson diduga ikut terangkut ke permukaan bumi bersama batuan vulkanis yang dikenal sebagai kimberlite—batuan vulkanis dari tempat terdalam di bumi.

Hasil temuan mineral ringwoodite tersebut dipublikasikan pada jurnal Nature. "Sampel ini membuktikan adanya area basah di sekitar tempat itu jauh di dalam bumi," ucap Pearson. "Zona transisi itu mungkin mengandung air yang jumlahnya bisa menyamai gabungan seluruh lautan di muka bumi."

Mereka mengadakan penelitian menggunakan spektroskopi Raman dan inframerah serta sinar-X guna memastikan mineral itu benar-benar ringwoodite. Hasil analisis menunjukkan kandungan air mineral tersebut sekitar 1,5 persen dari berat totalnya. Temuan ini sesuai dengan teori ilmiah yang menyatakan ada kandungan air dalam jumlah besar di kedalaman 410-660 kilometer di dalam bumi. Lapisan yang diduga mengandung air ini terletak di antara lapisan mantel atas dan bawah bumi.

Penemuan mineral yang menunjukkan keberadaan air di zona itu mempengaruhi pengetahuan tentang bagaimana batu meleleh, mendingin, dan bergerak di bawah kerak bumi.

"Bumi menjadi planet dinamis karena ada air di bagian dalamnya. Air mengubah segalanya dan mempengaruhi cara kerja sebuah planet," katanya.

NATURE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

17 jam lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

4 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

5 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

8 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

16 hari lalu

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

18 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

19 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

20 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

20 hari lalu

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

Kawasan air terjun Niagara dinyatakan National Geographic sebagai salah satu tempat terbaik untuk melihat gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

22 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya