Cegah Kebakaran Hutan, Perusahaan Ini Ajak Warga Jaga Lahan  

Reporter

Selasa, 23 Februari 2016 17:19 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan, PT SMART akan membentuk program desa siaga api. Perusahaan sektor agrobisnis ini berencana melatih masyarakat di delapan desa di Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, untuk pencegahan serta penanganan kebakaran hutan dan lahan dalam tiga tahun ke depan.

"Delapan desa ini ada di dalam izin usaha perkebunan," kata Chief Executive Officer Regional Kalimantan PT SMART, Susanto Yang, di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Februari 2016. Kedelapan desa itu adalah Desa Simpang Tiga Sembelangaan, Tanjung Medan, Sungai Kelik, Siantau Raya, Nanga Tayap, Tajok Kayong, serta Lembah Hijau 1 dan 2.

PT SMART, termasuk dalam Sinar Mas Group, adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan sawit. Perusahaan ini juga merupakan anak usaha dari Golden Agri Resources yang berbasis di Singapura. Lahan perkebunan PT Agrolestari Mandiri, perusahaan kebun sawit unit usaha PT SMART, termasuk salah satu yang terbakar pada kebakaran hutan dan lahan tahun lalu.

Susanto mengakui ada titik api yang muncul di perusahaan perkebunan yang ia pimpin pada kebakaran besar itu. Namun, dia berdalih, penyebab munculnya titik api tersebut bukan dari area perkebunan PT SMART. "Melainkan dari lahan milik warga yang berada di dalam lahan kami," tuturnya.

Hanya saja, menurut Susanto, penyebab kebakaran itu tidak disengaja. "Puntung rokok yang dibuang sembarangan," katanya. Karena itu, Susanto berharap pembentukan program desa siaga api ini dapat mencegah kejadian yang tidak disengaja seperti itu.

Ada beberapa langkah dalam program ini. Pertama, tahap persiapan, yakni pemetaan lahan warga dan perusahaan, berbicara dengan warga ihwal yang mereka butuhkan, dan menyiapkan sarana dan prasarana. "Ini langkah awal," ujarnya.

Kedua, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dampak buruk kebakaran hutan dan lahan. "Momen ini kami manfaatkan untuk mengajarkan warga tentang cara membuka lahan yang baik tanpa membakar, juga memilih lahan yang baik untuk dibuat ladang," ujar Susanto.

Nantinya, kata dia, kalau ada warga yang membutuhkan alat dan sarana untuk membuka lahan, pihak PT SMART akan memfasilitasi.

Ketiga adalah implementasi. "Ini sudah tahap warga turut serta," ujarnya. Jadi kalau nanti ada lahan warga yang terbakar bisa langsung ditangani dengan segera. "Kami juga akan memberikan warga peralatan untuk memadamkan api."

Terakhir adalah evaluasi, yakni memantau jalannya program desa siaga api setahun sekali. Kalau nantinya ada lahan warga yang tidak terbakar, Susanto berjanji akan memberikan penghargaan berbentuk pembangunan infrastruktur sosial.

AMRI MAHBUB

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

36 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Pidana APP Group atau Grup Sinar Mas Dilayangkan ke KLHK

7 Maret 2024

Laporan Dugaan Pidana APP Group atau Grup Sinar Mas Dilayangkan ke KLHK

Dua afiliasi APP Group (Grup Sinar Mas) dilaporkan dalam dugaan tindak pidana ke KLHK. Ditengarai menebang hutam alam dan menampung kayu ilegal.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya