Permintaan Pasar Terhadap Programmer Terus Meningkat

Reporter

Kamis, 25 Februari 2016 01:00 WIB

Mahasiswa riset Fakultas Ilmu Komputer UI menjelaskan cara kerja Adaptive Traffic Signal Control Sistem yang berfungsi mengatur jalur lalu lintas kendaraan pada Computer Festival 2012 di Perpustakaan Pusat UI, Depok, Jawa Barat, (13/10). ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Para pelaku bisnis dalam jaringan atau daring mengatakan Jakarta membutuhkan banyak tenaga kerja programmer atau orang yang membuat program di komputer guna memenuhi permintaan pasar yang bertumbuh setiap tahun.

"Pasarnya saya jamin ada dan terus berkembang, indikatornya karena teman-teman pelaku bisnis online masih kesulitan mencari programmer. Permintaan untuk programming banyak sekali," kata Direktur Digital PT Modern Sevel Indonesia (MSI) Izak Jenie ketika ditemui dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Rabu, 24 Februari 2016.

Izak mengakui bahwa pemahaman mengenai pekerjaan programming dan coding masih terbatas di ranah masyarakat teknologi informasi (IT). Hal itu menjadi salah satu alasan minimnya tenaga kerja di bidang tersebut.

Dia berharap kepada pemerintah untuk merealisasikan keseriusan wacana pengembangan ekonomi digital kepada ratusan perusahaan startup bidang teknologi informasi.

"Pemerintah sekarang serius soal ekonomi digital, saya sebagai pelaku bisnis tentu optimistis dengan hal tersebut," kata Izak.

PT Modern Sevel Indonesia (MSI), yang mengelola gerai toko retail modern 7 Eleven di Indonesia, memiliki program pelatihan dan pendidikan bahasa pemrograman yang menarget kalangan ibu-ibu rumah tangga di kota besar yang berpendidikan tinggi, namun memiliki banyak waktu luang.

Izak mengatakan program tersebut diharapkan mampu menghasilkan sekitar 5.000 tenaga kerja programmer baru dengan nilai ekonomi masing-masing Rp3 juta hingga Rp5 juta per bulan atau sesuai dengan rata-rata gaji programmer di Indonesia.

Sementara itu, situs pasar pekerja daring (online), Sribulancer, mencatat ada sekitar 3.000 jenis pekerjaan yang ditawarkan untuk bidang programming.

"Dari sekitar 8.000 pelaku bisnis yang mendaftar ke Sribulancer, 35 persennya mencari pekerja freelance di bidang pemrograman," kata Founder Sribulancer Ryan Gondokusumo.

Sribulancer adalah pasar pekerja dalam jaringan (online) di Indonesia untuk mencari freelancer atau pekerja lepas profesional di berbagai bidang.

Ryan mengungkapkan bahwa Jakarta masih membutuhkan pekerja lepas bidang pemrograman, mengingat persebaran tenaga kerja tersebut masih terpusat di kota-kota lain seperti di Yogyakarta dan Bandung.

"Pencari kerja di Jakarta kebanyakan mencari pekerjaan yang full time, padahal kami proyeksikan akan makin banyak pekerjaan untuk pekerja lepas bidang pemrograman dari luar negeri yang mencari pekerjanya dari Indonesia," kata Ryan.

ANTARA

Berita terkait

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

8 jam lalu

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

Starlink mulai menawarkan produknya ke masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

1 hari lalu

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan layanan koneksi Starlink lebih dibutuhkan di daerah yang terisolir dan minim jaringan internet.

Baca Selengkapnya

Cara Berlangganan Starlink dan Harga Paket Internetnya

1 hari lalu

Cara Berlangganan Starlink dan Harga Paket Internetnya

Berikut ini rincian harga paket internet Starlink per bulan dan cara pemesanannya secara daring (online). Cocok untuk yang hidup nomaden.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

1 hari lalu

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

Starlink bakal meramaikan persaingan dalam bisnis jasa Internet di Indonesia, namun Menkominfo menjamin tak merusak pasar pemain lokal.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

2 hari lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

3 hari lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

4 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

5 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

5 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

6 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya