TEMPO.CO, Jakarta -Sebuah aplikasi bernama EclipseDroid, muncul dengan versi baru menjelang peristiwa gerhana matahari total dan parsial pada 9 Maret 2016 yang akan melintasi wilayah Indonesia. Aplikasi buatan pengembang dari Jerman, Wolfgang Strickling dan timnya itu bisa dipakai gratis pada pengguna telepon seluler bersistem operasi Android sejak 14 Februari 2016. “Aplikasi ini menghitung gerhana matahari dan dukungan dalam pengamatan gerhana,” kata pembuatnya lewat informasi tertulis di aplikasi.
EclipseDroid adalah aplikasi astronomi untuk mengetahui dan menampilkan simulasi peristiwa gerhana matahari dan bulan di dunia yang terjadi pada kurun 2016-2019. Aplikasi tersebut tampil dengan multi bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Versi 6.4.1 itu diantaranya berfungsi membunyikan kalimat dari tulisan menjadi lisan, dan mengendalikan kamera yang dihubungkan dengan WiFi dengan pengujian pada kartu penyimpan data Pentax FluCard.
Aplikasi versi gratis ini yang dicoba Tempo, langsung menuju ke layar utama begitu digunakan. Pada bagian atas layar terdapat tanggal gerhana sesuai pilihan dan jenisnya, yakni parsial atau total. Pada tombol bagian kanan atas, pengguna bisa memilih kota atau lokasi pengamatan, penyesuaian waktu, tanggal simulasi, dan beberapa pengaturan lain.
Untuk pengaturan lokasi pengamatan misalnya, bisa memilih dari peta atau memasukkan titik koordinat. Lokasi ini bisa dipilih hingga rinci, misalnya dari rumah atau kantor. Kembali ke menu utama, lokasi pengamatan untuk simulasi gerhana lengkap dengan informasi waktu seperti tanggal dan jam. Diketahui pula misalnya berapa persen gerhana parsial, waktu mulai hingga berakhir dan puncaknya.
Selanjutnya di bagian tengah hingga ke bawah layar, aplikasi menampilkan gambar simulasi gerhana, dengan perhitungan empat kali kontak. Data lengkapnya bisa dilihat setelah memilih tombol Rincian Gerhana. Aplikasi tersebut juga disertai fitur ramalan cuaca yang tersambung ke situs lain, agar pengamat bisa mempertimbangkan faktor cuaca saat peristiwa gerhana terjadi.
