Perilaku Satwa Nokturnal Berubah Saat Gerhana Matahari

Reporter

Rabu, 9 Maret 2016 13:45 WIB

Gerhana Matahari Total dilihat dari anjungan Kapal KM Kelud di Perairan Bangka Belitung, 9 Maret 2016. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO,Depok -Efek gerhana matahari total rupanya lebih berdampak kepada hewan nokturnal atau hewan yang beraktivitas pada malam hari. Peneliti mamalia Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wartika Rosa Farida menjelaskan hasil pengamatan sejumlah peneliti yang tergabung dalam penelitian efek gerhana terhadap satwa liar.


"Satwa diurnal yang beraktivitas siang hari kurang berdampak. Dampak mencolok terlihat pada hewan nokturnal," kata Rosa, Rabu 9 Maret 2016.

Salah satu hewan yang paling mencolok adalah kukang. Saat fajar menyingsing, hewan tersebut masuk ke kandang. Tapi, begitu memasuki fase gerhana, kukang kembali beraktivitas. "Karena sebentar, kukang hanya keluar saja. Mereka belum sempat mencari makan," ujarnya.

Sedangkan satwa yang hidup diurnal tidak begitu menanggapi adanya perubahan alam, dari terang ke gelap. Salah satu hewan yang beraktivitas di siang hari adalah Jalarang. Hewan tersebut tidak mengalami perubahan prilaku. "Sedangkan reptil tidak berpengaruh terhadap perubahan alam. Mereka lebih berpengaruh pada perubahan suhu.".

Sebelum gerhana, kalelawar yang diamani tampak begitu berisik mengeluarkan suara. Saat gerhana kalelawar langsung diam. "Keluar suara lagi saat gerhana usai," kata Hari. Selain itu, untuk hewan di penangkaran-- Babi di kandang pada pagi hari aktif makan. Dan ketika gerhana, mereka tidur. "Setelah gerhana Babi makan lagi."

Pengamatan prilaku di penangkaran dilakukan pada 8-10 maret 2016. Pengamatan berlangsung dari pukul 05.30-09.00. Metode yang diterapkan adalah continous recording, dengan interval 30 menit. Pengamatan meliputi perilaku makan, groaming, lokomosi, kawin, urinasi dan defakasi.


Satwa yang diamati adalah mamalia, seperti Landak Jawa, Landak Sumatera, Kukang, Oposum Laying, Jelarang dan Bajing Tiga Warna. Untuk burung, yakni Kaka Tua Jambul Kuning Besar, Kakatua Tanibar, Kakatua Raja, Betet Jawa, Nuri Kepala Hitam dan Nuri Bayan. Sedangkan untuk herpetofauna, ada Baning Sulawesi, Biawak Air dan Biawak Zamrud Papua.

Kepala Bidang Zoologi Puslit Biologi LIPI Hari Sutrisno mengatakan lembaganya meneliti mamalia, burung dan reptil di dua wilayah, yakni di penangkaran satwa Puslit Biologi LIPI Cibinong dan Role Rindu, Palu, Sulawesi Tengah, untuk satwa yang hidup dihabitat aslinya. "Yang di habitat aslinya lebih peka terhadap efek gerhana," ujarnya.


IMAM HAMDI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

27 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

28 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

29 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

29 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

29 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

29 hari lalu

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

30 hari lalu

Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

Gerhana matahari memang menakjubkan sekaligus berbahaya dan semua orang mesti berhati-hati. Sinar matahari sangat kuat dan dapat merusak mata.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

32 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Gerhana Matahari Total Amerika dan Cuaca Jalur Mudik Jawa Barat di Top 3 Tekno

32 hari lalu

Fakta-fakta Gerhana Matahari Total Amerika dan Cuaca Jalur Mudik Jawa Barat di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini, Kamis pagi 4 April 2024, diawali dari artikel berisi fakta-fakta Gerhana Matahari Total yang akan terjadi di Amerika.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

33 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya