Suhu Laut Naik, Karang di Bulukumba Mendadak Putih  

Reporter

Jumat, 11 Maret 2016 14:39 WIB

Peneliti MSDC UNHAS memotret terumbu karang yang memutih di Perairan Pulau Liukang Loe Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Foto: Sumarjito-MSDC UNHAS

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin menemukan fenomena pemutihan karang (coral bleaching) secara massal di perairan Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Kejadian ini ditemukan saat lima anggota tim melakukan penyelaman di ekosistem terumbu karang di sekitar perairan Tanjung Bira dan perairan Pulau Liukang Loe, Kabupaten Bulukumba, sejak Sabtu, 5 Maret, hingga Selasa, 8 Maret 2016.

"Kami memperkirakan 50 persen terumbu karang di dua perairan itu mengalami coral bleaching," kata Nirwan Dessibali, anggota penelitian, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 11 Maret 2016. Selain Nirwan, ada empat peneliti lain, yakni Sumarjito, Syamsu Rizal, Nugraha Maulana, dan Mochyudo Eka Prasetya.

Nirwan menduga pemutihan terumbu karang terjadi karena meningkatnya suhu permukaan laut akibat perubahan iklim, sehingga polip karang kehilangan alga simbiotik zooxantela di dalamnya. Alga ini merupakan sumber makanan dan warna terumbu karang. Dugaan tersebut didasari data yang dikeluarkan National Ocean Atmospheric Administration (NOAA), yang mengungkapkan suhu air laut di sebagian wilayah Indonesia akan terus meningkat di atas rata-rata hingga pertengahan tahun ini.

Saat terjadi pemutihan, kata Nirwan, terumbu karang akan berpotensi mati secara massal. Musababnya, karang tidak mampu bertahan hidup tanpa alga simbiotik.

Sebelumnya, NOOA merilis peta daerah yang akan dilalui pergerakan suhu panas permukaan laut. NOOA membagi lima kategori daerah. "Yang tidak terjadi pemutihan, pemantauan pemutihan karang, peringatan pemutihan, siaga satu, dan siaga dua," Nirwan menjelaskan.

Berdasarkan peta tersebut, perairan Kabupaten Bulukumba masuk kategori pemantauan bleaching. Namun beberapa wilayah di Indonesia masuk kategori siaga satu dan siaga dua, termasuk Raja Ampat, yang merupakan “surga” karang dunia.

"Nelayan setempat juga menyampaikan kepada kami bahwa suhu perairan di Kabupaten Bulukumba selama sepekan terakhir mengalami kenaikan atau panas," tuturnya.

Pakar terumbu karang dari Universitas Hasanuddin, Syafiuddin Yusuf, menduga pemutihan massal ini terjadi secara global. "Di lokasi perairan yang dilewati arus panas," ujar pria yang karib disapa Bang Ucup ini. Di Sulawesi Selatan, kata dia, pemutihan karang juga terjadi di perairan Kepulauan Spermonde Pangkep.

Menurut dia, belum ada langkah efektif untuk mencegah pemutihan karang. Namun Syafiuddin berharap pemantauan secara berkala harus tetap dilakukan untuk melihat besaran dampak yang ditimbulkan.

Selain itu, dia berharap pemerintah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi pemutihan karang massal. "Sebab, akan berdampak terhadap potensi laut, perikanan, dan wisata bawah laut Indonesia," tuturnya.

AMRI MAHBUB

Berita terkait

Bangun Pariwisata KEK Bira dan Takabonerate, Pemprov Sulsel Gandeng ITDC

51 hari lalu

Bangun Pariwisata KEK Bira dan Takabonerate, Pemprov Sulsel Gandeng ITDC

Diperkirakan, frekuensi kunjungan kapal pesiar akan meningkat seiring dengan pengembangan kawasan pariwisata dan maritim Bira - Takabonerate.

Baca Selengkapnya

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

27 Januari 2024

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

Pakar ilmu pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan, Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Baca Selengkapnya

Relawan Caleg di Bulukumba Dihukum 8 Bulan Penjara Karena Bagi-bagi Uang Rp 50 Ribu

26 Januari 2024

Relawan Caleg di Bulukumba Dihukum 8 Bulan Penjara Karena Bagi-bagi Uang Rp 50 Ribu

Syamsuari merupakan relawan caleg untuk anggota DPR RI. Aksinya membagi-bagikan uang Rp 50 ribu kepada peserta kampanye terekam video.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

11 Januari 2024

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan prioritas KKP tahun ini masih fokus pada pelaksanaan program-program berbasis ekonomi biru.

Baca Selengkapnya

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

28 November 2023

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membuka Konferensi Nasional XI Pengelolaan Sumber Daya Laut

Baca Selengkapnya

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

10 November 2023

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengkritik sektor maritim tanah air.

Baca Selengkapnya

BMKG Ajak Kolaborasi Data Kelautan Dunia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

30 Oktober 2023

BMKG Ajak Kolaborasi Data Kelautan Dunia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Ketersediaan data dan informasi yang akurat mengenai laut menjadi salah satu bentuk mitigasi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

24 Oktober 2023

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan progran hilirisasi bakal berlanjut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut

22 Oktober 2023

Mengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran atau Unpad mendirikan komunitas Ocean Young Guards.

Baca Selengkapnya